TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Satu orang warga Desa Bukit Tigo, Kecamatan Singkut yang meninggal dunia dimakamkan dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Pemakaman melalui protap Covid-19 pada Selasa (30/6/2020) malam itu merupakan yang pertama kali di Kabupaten Sarolangun sejak wabah pandemi virus corona merebak.
Pasalnya, wanita berinisial AR tersebut merupakan pasien RSUD Sarolangun yang meninggal dunia setelah masuk perawatan di rumah sakit Sarolangun dengan gejala sesak nafas dan demam tinggi.
• Hari Bhayangkara ke-74, Polres Muarojambi Gelar Upacara Secara Virtual dan Syukuran
• Peringati Hari Bhayangkara ke-74 Kapolresta Jambi Beri Penghargaan Warga yang Gagalkan Aksi Jambret
• Tewas Dibunuh Ayah Karena Hutang, Ternyata M Sempat Berencana Buat Masker untuk Dijual
Atas kondisi itu, warga Desa Bukit Tigo sempat melakukan penolakan jenazah almarhumah untuk dimakamkan di pemakaman desa, bahkan liang kubur yang sudah digali ditutup warga.
Namun, atas persoalan itu, tim gugus tugas penanganan percepatan Covid-19 Kabupaten Sarolangun turun ke lokasi untuk melalukan mediasi kepada masyarakat.
Bahwa pasien yang meninggal tersebut bukanlah pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona, bahkan setelah ditest cepat atau rapid test sebanyak tiga kali, hasilnya pun non reaktif.
Camat Singkut, Fatimah mengaku jika sebelumnya warga sempat menolak, namun tim gugus mediasi warga.
"Sudah selesai mediasi malam kemarin. Akhirnya warga menerima penjelasan tim gugus tugas. Warga mengira bahwa almarhumah ini covid, tapikan bukan covid. Pihak rumah sakit juga melakukan rapid test tiga kali, hasilnya non reaktif," kata Camat Singkut, RA Fatimah, Rabu (1/7/2020).
Kata Fatimah, bahwa kesalahpahaman ini memicu warga untuk melakukan penolakan pemakaman jenazah almarhumah. Sehingga dengan penjelasan tim gugus, akhirnya warga menerima dan jenazah almahurmah sudah dimakamkan pada Selasa malam kemarin.
Ia juga menjelaskan bahwa sebelum masuk ke RSUD Sarolangun, almarhumah mengalami sakit jantung dan sesak napas. Lalu dibawa ke RSUD Sarolangun, karena mengalami gejala sesak napas dan demam, maka tim medis memeriksa screening covid-19 dengan rapid test sebanyak tiga kali, dan hasilnya non reaktif.
"Paginya sekitar jam 09.00 WIB, almarhumah meninggal dunia. Dan kemudian jenazah tiba di kediamannya di Desa Bukit Tigo sore sekitar pukul 17.00 WIB dan warga menolak dimakamkan dan setelah tim gugus tugas menjelaskan akhirnya masyarakat menerima," katanya.
Pemakaman almarhumah, katanya memang mengikuti protokol kesehatan Covid-19 walaupun sebenarnya bukan pasien positif Covid-19, hal itu bertujuan untuk mengantisipasi gejala yang dialami oleh almarhumah sebelum meninggal dunia.
"Pemakaman pakai Apd, untuk antisipasi karena dio panas, dan perjalanan dari Jambi. Almarhumah ini bukan covid, Surat dari rumah sakit ada, dan dijelaskan ke masyarakat. Dengan adanya kejadian, agar masyarakat sebelum memutuskan sesuatu agar mendengarkan terlebih dahulu pihak rumah sakit memberikan keterangan selaku yang berwenang covid atau tidak," katanya.
Warga Desa Bukit Tiga Kecamatan Singkut Ani Supinah itu diagnosis mengalami penyakit asma.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bambang bahwa hasil tiga kali rapid test yang di lakukan oleh tim medis terhadap almarhum menunjukkan non reaktif.
• Amin Abdullah Resmi Mundur dari ASN Provinsi Jambi untuk Dampingin Mulyani Siregar
• Deretan Bisnis Laudya Cynthia Bella - Baju Muslim, Brand Ambassador Beragam Produk