Kisah Aulia Tega Bunuh Suami dan Anaknya Demi Uang Rp 10 Miliar, Kini Divonis Hukuman Mati

Editor: Rahimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Geovanni Kelvin, Anak Aulia Kesuma Punya Dendam Kesumat ke Dana hingga Tega Membunuh dan Membakar

TRIBUNJAMBI.COM -  Aulia Kesuma, terdakwa pembunuh suami dan anak tirinya, sudah divonis hakim hukuman mati.

Selain Aulia divonis mati, dan anaknya juga dijatuhi hukuman mati. Sedangkan eksekutor lain,  divonis seumur hidup.

Alasan Aulia membunuh suaminya, karena ingin menguasai harta korban. Jumlahnya belasan milira.

Inilah kisah perjalanan kasus Aulia Kesuma, terpidana hukuman mati karena membunuh suami, Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana.

Sidang kasus Aulia Kesuma dan anaknya, Geovanni Kelvin telah memasuki babak akhir dengan pembacaan putusan alias vonis, Senin (15/6/2020). Oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ibu dan anak itu divonis hukuman mati.

Walau di Tengah Pandemi Covid-19, KPU Tak Larang Cakada Jika Ingin Kampanye Langsung

Mantan Politisi Demokrat Cuek Sudah Dipecat, Subur: Cuma Pertanyakan SK Kepengursan Dipimpin AHY

Akhirnya, Pemerintah Tunda Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila Yang Diinisiasi DPR

Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin terbukti telah melakukan pembunuhan rencana terhadap Pupung dan Dana.

Bahkan perbuatan yang dilakukan Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin dianggap sebagai perbuatan yang sadis dan tidak beradab. "Menimbang perbuatan terdakwa sangat tercela dan tidak manusiawi."

"Perbuatan terdakwa sangat sadis dan tidak berperi kemanusiaan dan perbuatan terdakwa membuat kesedihan keluarga korban."

"Hal meringankan tidak ada," kata hakim saat membacakan amar putusan.

Berikut perjalanan kasus Aulia Kesuma yang tega membunuh suami dan anak tirinya dan berujung vonis mati, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

Tersangka kasus pembunuhan Aulia Kesuma bersama Muhammad Nursahid alias Sugeng dan Agus Kusmawanto saat menjalani rekonstruksi pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya, M Adi Pradana di Lebak Bulus I, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019). Rekonstruksi digelar untuk mengetahui kronoligis kejadian pembunuhan tersebut. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA) (ist)

1. Jasad Dibakar di Mobil

 Kasus pembunuhan sadis ini bermula dari temuan dua jasad yang terbakar di dalam mobil di kawasan Sukabumi, Minggu (25/8/2019).

Dua jasad itu rupanya ayah dan anak yang diidentifikasi bernama Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana. Ayah dan anak ini rupanya dibakar dalam keadaan sudah meninggal.

Polisi segera melakukan penyelidikan dan kurang dari 24 jam, otak pelaku pembunuhan sadis ini terungkap.

Pelaku tak lain istri korban, Aulia Kesuma dibantu dengan anaknya, Geovanni Kelvin serta empat eksekutor.

Luka bakar yang diderita Geovanni Kelvin menjadi titik mula kasus ini dapat dipecahkan dalam waktu kurang dari sehari.

2. Punya Utang Rp 10 Miliar

Motif utama Aulia Kesuma tega membunuh suaminya, karena ingin menguasai harta milik Pupung. Nah, harta yang dikuasai Aulia Kesuma akan dipakai untuk membayar utang senilai Rp 10 miliar.

Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan putranya, M Adi Pradana alias Dana (23) ditemukan dalam mobil yang terbakar Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019). Mengetahui kekasihnya meninggal dalam kondisi mengenaskan, Elviramanda, pacar Dana, mengunggah ungkapan kesedihannya. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy - Instagram/@prvdana_)

Diketahui, Aulia Kesuma berutang pada dua bank dengan nominal Rp 2,5 miliar dan Rp 7,5 miliar.

Uang pinjaman itu dipakainya untuk membuka usaha restoran. Setiap bulan, Aulia Kesuma harus membayar cicilan senilai Rp 200 juta.

Ia merasa tak sanggup sehingga membujuk Pupung untuk menjual rumahnya yang kemudian ditolak.

Selain itu, Aulia Kesuma juga disebut akan menguasai sisa uang hasil rumah milik Pupung.

Bila rumah Pupung dijual Rp 14 miliar, maka Rp 10 miliar untuk membayar utang dan sisanya Rp 4 miliar. Nah, sisa uang Rp 4 miliar inilah yang ingin dikuasai Aulia Kesuma.

3. Sudah Berulangkali Lakukan Percobaan Pembunuhan

Rupanya, bukan sekali, Aulia Kesuma melakukan percobaan pembunuhan pada suaminya.

Sebelum membunuh suami dan anak tirinya dengan cara dibekap dan dibakar, Aulia Kesuma pernah berusaha menyantet Pupung.

Aulia Kesuma pernah mencari dukun untuk menyantet agar ayah dan anak itu meninggal dengan bayaran Rp 40 juta.

Rencana kejinya tak berhasil dan Aulia Kesuma mencari cara kedua untuk melenyapkan nyawa suaminya.

Ia berencana membunuh Pupung dengan cara ditembak memakai senjata api. Rencana ini urung dilakukan karena harga senjata api terlalu mahal.

Dewan Masjid Keluarkan Surat Edaran Baru, Salat Jumat Bergiliran Sesuai Ganjil Genap Nomor Ponsel

VIRAL Foto-foto Wanita Cantik Tengah Menyapu Sampah di Jalan, Tak Malu untuk Membantu Ibunya

Salah Masuk Kamar Jadi Alasan, Pria Ini Tega Rudapaksa Anak Kandungnya hingga Hamil 6 Bulan

Hingga akhirnya, Aulia Kesuma menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh suaminya. Pupung dibunuh dengan cara diracun serta dibekap oleh para pelaku, termasuk Aulia Kesuma.

Sementara Dana, anak Pupung dibunuh dengan cara diberi minuman keras oleh Geovanni Kelvin. Saat mabuk dan tidak sadarkan diri, Dana dibekap oleh pelaku hingga meninggal.

Dua terdakwa pembunuhan, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

4. Rumah Sempat Hendak Dibakar

Untuk menghilangkan jejak, Aulia Kesuma membuat skenario, korban tewas terbakar di rumah akibat obat nyamuk.

Ia meletakkan obat nyamuk di tiga tempat berbeda dengan harapan, dapat membakar rumah selang 12 jam setelah dinyalakan pada Sabtu (24/8/2019) pukul 07.00 WIB.

Saat itu, kedua korban sudah meninggal dan diikat memakai sumbu kompor di garasi.

Namun, tanpa sepengetahuan Aulia, obat nyamuk di kamar Pupung dan garasi dipadamkan salah satu eksekutor dengan cara diludahi.

Sehingga ruangan yang terbakar adalah kamar Dana dan kebakaran ini diketahui warga serta sempat dipadamkan oleh pemadam kebakaran.

Aulia Kesuma sempat kecewa karena skenarionya gagal sehingga harus mencari cara untuk menghilangkan jejak.

Kemudian, ia bersama sang anak Geovanni Kelvin, membawa dua jasad korban memakai mobil. Mereka berencana membakar jasad di dalam mobil.

Dalam perjalanan menuju Sukabumi, Aulia dan Geovanni Kelvin membeli 8 botol pertalite di sebuah SPBU.

Mobil yang berisi jenazah tersebut nantinya akan diparkirkan di pinggir jurang di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Aulia lantas membuat skenario seolah-olah korban terbakar karena mobil terjun ke jurang.

5. Terinspirasi dari Sinetron

Aulia Kesuma sempat blak-blakan soal aksi pembunuhan yang dilakukan dalam wawancara di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).

Ia bilang, rencana pembunuhan yang dilakukannya terinspirasi dari sinetron yang kerap ditonton.

"Kita tuh mungkin karena terlalu banyak nonton film sinetron kali ya," kata Aulia Kesuma.

Namun Aulia Kesuma mengaku tak ada niat sama sekali ia membawa jenazah suami dan anak tirinya ke Cidahu, Sukabumi.

"Karena kepanikan-kepanikahn yang terjadi sama saya. Itu pun dalam perjalanan yang sesungguhnya kita nggak tahu arah. Bukan kita menuju oh arahnya ke Cidahu, enggak," ucapnya.

Aulia Kesuma mengungkapkan tak berencana membakar mobil hingga meledak. Aulia Kesuma dan anaknya berencana mendorong mobil tersebut ke jurang.

Kocak, Pria Ini Tuntut Perusahaan Alat Kontrasepsi karena Bikin Istrinya Hamil Lagi, Penjelasannya

AirAsia Mulai Buka Kembali Rute Penerbangan, Masih Adakan Promo Tiket Pesawat Murah? Syarat Terbang

Penyerang Novel Dituntut 1 Tahun dan Penusuk Wiranto Dituntut 16 Tahun Itu Dianggap Ciderai Keadilan

"Jadi memang awalnya saya pengen apinya kecil, nyala, setelah itu, mobilnya didorong ke jurang," beber Aulia Kesuma.

Ternyata api tersebut sangat besar sehingga membuat mobil yang berisi jenazah Edi dan Dana meledak.

Hal ini juga membuat Kelvin mengalami luka bakar karena ia membakar jenazah ayah dan saudara tirinya itu di dalam mobil.

"Saya tadinya tidak menduga kalau mobil itu akan meledak seperti itu. Sampai Kelvin itu luka bakar," ujar Aulia Kesuma.

6. Mengaku lega setelah bunuh Edi dan Dana

Pernyataan mengejutkan lain yang dilontarkan Aulia Kesuma adalah ia merasa lega setelah membunuh Edi dan Dana.

Aulia merasa lega karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, justru disita oleh bank untuk melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.

Sebelum disita, Aulia diketahui harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta setiap bulannya.v"Jujur maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan Alhamdulillah dalam hati."

Reka adegan pembunuhan yang dilakukan Aulia Kesuma (TRIBUN JAKARTA)

"Akhirnya, saya lepas dari utang yang begitu menghimpit saya, Rp 200 juta per bulan itu dari mana?" kata Aulia disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya.

Saat merencanakan pembunuhan itu, Aulia Kesuma memang berharap, rumahnya dapat disita oleh bank.

"Saya pikirannya waktu itu simpel (sederhana) saja. Dengan Pak Edi enggak ada (meninggal), Dana enggak ada, rumah itu bisa disita bank dan sisanya (uang) juga enggak banyak," ucapnya.

"Setelah itu, saya bisa hidup damai dengan Rena (anak Edi dan Aulia)," imbuh Aulia.

Rencananya, sisa uang dari sitaan bank akan digunakan untuk membeli rumah kecil yang akan ditinggalinya bersama Rena.

Meski demikian, Aulia Kesuma mengaku menyesal dan meminta maaf pada keluarga sang suami. Ia meminta agar buah hatinya bersama Edi tidak dicoret dari daftar keluarga Edi. (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perjalanan Kasus Aulia Kesuma, Bunuh Suami demi Lunasi Utang Rp 10 M, Kini Divonis Mati

Berita Terkini