Ketua DPRD Sarolangun Kaget, Dokter Sekali Cek Rp 500 Ribu, Biaya 3 Pasien Corona Rp 700 Juta

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ruang perawatan pasien corona di Jambi.

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Rasa terkejut Tantowi Jauhari, Ketua DPRD Sarolangun, terungkap begitu mengetahui biaya pengobatan tiga pasien Covid-19 di wilayahnya.

Kemarin, dilakukan penandatangan kesepakatan bersama (MoU) pendampingan dan pengawasan dana Covid-19 Sarolangun di kantor Bupati Sarolangun. Selasa (16/6/2020).

Dalam acara tersebut terungkap detail dana yang digelontorkan untuk biaya pengobatan pasien corona.

Kala itu keterkejutan Tontowi terlihat.

Bak Pedang Bermata Dua, Obat Dexamethason Punya Efek Samping Cukup Bahaya, Begini Kata Ahli Virologi

BREAKING NEWS Warga Jelutung Heboh Temukan Seorang Pria Tewas Tergantung di Bedengnya

Sah, Putri Wapres Maruf Amin Masuk Partai Demokrat, Dapat Posisi Wasekjen di DPP

Harga Obat Berbasis Dexamethason Dijual Tak Sampai Rp 100 Ribu, Dipercaya Ampuh Obati Virus Corona

MoU itu disaksikan dan diikuti langsung oleh Ketua DPRD Sarolangun, Tantowi Jauhari.

Tantowi mengatakan MoU tersebut sangat perlu dilakukan karena menyangkut masyarakat yang terdampak Covid-19.

Terkait kesepakatan pengawasan dana Covid-19, Pemerintah Kabupaten Sarolangun menganggarkan sekira Rp 20 miliar dan sudah dibelanjakan sekira Rp 7 miliar.

"Saat ini di Kabupaten Sarolangun masih ada tiga orang pasien positif Covid-19," tutur Tontowi.

Pasien yang sekarang masih perawatan di RSUD Sarolangun sudah lebih dari dua bulan.

Ketua DPRD Sarolangun, Tontowi Jauhari (Tribunjambi/wahyu)

Tidak disangka, kata Tantowi, ternyata biaya ketiga pasien mulai dari isolasi sampai penanganan dan pengobatan cukup tinggi.

"Hingga sampai saat ini hampir lebih kurang Rp 700 juta," katanya dengan terkejut.M

Mendengar hal itu, ia sempat terkejut,

Ia baru mengetahui angka perawatan tiga pasien Covid-19 mencapai ratusan juta.

"Kita terkejut juga dan rupanya itu sudah melalui standar kesehatan, dimana dokter yang menangani mendapatkan insentif setiap mengecek pasien Rp 500 ribu. Dalam sehari mereka bisa 3 sampai 4 kali, mereka dibayar langsung dengan dana covid ini," katanya.

Tontowi berharap agar Covid-19 di Kabupaten Sarolangun cepat berlalu dan dalam proses menuju new normal semua bisa beraktivitas.

Halaman
123

Berita Terkini