Dijelaskannya, jika pada saat pengembalian bantuan itu, ketika pulang dari tempat kerjanya.
Pak Saipul bekerja sebagai buruh penyadap karet di perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI).
"Pas dia pulang dari kerja kita panggil untuk ambil, karena sudah diambil dan dia kembalikan lagi. Seminggu setelah pemberian bantuan itu, dan ia mengembalikan sama kita," ungkapnya.
Pak Saipul tinggal di rumahnya bersama keluarganya, ia mempunyai anak yang masih duduk di bangku SD.
"memang mempunyai anak satu orang yang masih kecil dan sekolah SD . Saiful (44) sempat menjadi duda karena istrinya sudah meninggal dan sekarang sudah menikah lagi," ungkapnya.
Plt Kepala Desa Jernih, Zaidan juga membenarkan ada pengembalian uang bantuan dari warganya.
Katanya, pemberian bantuan secara terbuka dan transparan di Desanya terdapat 205 Kepala Keluarga (KK) yang mendapatkan BLT dari Dana Desa.
Namun dari dari ratusan itu, ada pak Saipul yang mengembalikan uang itu karena sudah terdaftar di PKH.
Uang bantuan itu dikembalikannya lewat kepala dusun (kadus) desa jernih.
"Dio tu jujur, dio ngadu ke kadus karena ia terdaftar di PKH dan membawa uang BLT dan mengembalikan kepada kadus,"ujarnya
Kata kades, setelah uang itu dikembalikan dan menerima uang itu kembali. Pihak desa langsung melimpahkan kepada warga lain yang berhak membutuhkan.
"itu kami limpahkan ke penerima lain yang berhak menerimanya," ujarnya
Katanya, hal yang dilakukan pak Saipul merupakan contoh baik yang bisa ditiru warga lain.
Pasalnya, masih banyak warga lain yang membutuhkan dan kurang mampu.
Kejujuran pak Saipul patut dicontoh dan agar bisa mneyelamatkan warga yang sangat membutuhkan.