TRIBUNJAMBI.COM - Wanita yang melaporkan pemerkosaan dan kekerasan yang dialaminya kadang malah menjadi korban lagi di mata hukum yang tidak adil. Hal menyedihkan ini pernah dialami Ny nourn. Seorang korban yang malah dihukum penjara seumur hidup.
Ny Nourn pergi ke polisi berharap pelecehan yang dialaminya akan berhenti.
Namun, sebagai gantinya, dia malah dikirim ke penjara seumur hidup ketika dia masih remaja.
Melansir Medium.com, kekerasan telah memengaruhi kehidupan Nourn bahkan sebelum dia dilahirkan.
Baca Juga:
• Suaminya Komisaris Utama PT Antam & Pertamina, Kompaknya Bella Saphira & Puput Nastiti Pakai kebaya
Pada 1965, Amerika Serikat secara diam-diam memulai pemboman karpet (menjatuhkan bom dalam jumlah banyak) di Kamboja.
Beberapa tahun berikutnya, AS menjatuhkan lebih banyak bom di Kamboja daripada semua bom yang dijatuhkan oleh pasukan Sekutu di Eropa, Asia, dan Afrika selama keseluruhan Perang Dunia II.
Seperti tak cukup kekacauan yang terjadi kemudian, sebuah kelompok pemberontak bernama Khmer Merah berkuasa.
Pemberontak itu menjanjikan perlindungan pada masyarakat dari bom AS dan masyarakat agraris utopis baru.
Baca Juga:
• Ditangkap Kasus Narkoba, Stres di Penjara, Denny Darko Bergidik Ngeri saat Ramal Nasib Roy Kiyoshi
Pada kenyataannya mereka justru menciptakan mimpi buruk berupa kelaparan massal, kanibalisme, dan eksekusi massal terhadap siapa pun yang tidak cocok dengan masyarakat baru.
Seperti orang-orang yang bisa membaca, memiliki tangan yang lembut, mengenakan kacamata, atau secara etnis bukan orang Kamboja. Secara keseluruhan, dua juta orang - sepertiga negara - terbunuh.
Ibu Nourn melarikan diri dari genosida di Kamboja, bepergian selama berminggu-minggu berjalan kaki tanpa makanan atau air, ke sebuah kamp pengungsi di negara tetangga Thailand. Di situlah Nourn lahir.
Nourn kemudian datang ke Amerika Serikat ketika masih kecil dan dibesarkan di San Diego.
Baca Juga:
• Saking Ngebet Punya Pacar, Wanita Kaya Ini Sediakan Uang 1 Miliar, Sudah Lama Jomblo Soalnya