Berita Internasional

Siapa Sangka, China Bentengi Diri dengan 100 Rudal Antarbenua yang Bisa Lumat Amerika dalam Sekejap

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan) dan Presiden China Xi Jinping (kiri).

Perundingn pengendalian senjata nuklir tersebut diikuti oleh Washington dan Moskow.

Amerika Serikat berusaha mengatasi keengganan Beijing selama ini untuk ikut serta dalam pembicaraan tersebut.

Indonesia Pontang-panting Hadapi Corona, Luhut Binsar Pastikan TKA Asal China ke Tanah Air Juni Ini

Tiongkok Buat Amerika Tingkatkan Operasi Militer Besar, Jet Tempur AS Lintasi Laut China Selatan

Lakukan 39 Penerbangan di Atas Laut China Selatan, Amerika Serikat Tingkatkan Operasi Militernya

Melansir Antara, seorang pejabat tinggi pemerintahan Trump mengatakan bahwa China sudah lama tidak memasuki perlombaan senjata dengan Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

"China telah sekian lama mengatakan tidak akan memasuki perlombaan senjata dengan AS dan Rusia. Sekarang adalah waktunya bagi China untuk menaruh kekayaannya di tempat yang tepat, dan membuktikan bahwa negara itu merupakan pemain internasional yang bertanggung jawab," kata seorang pejabat tinggi pemerintahan Trump.

Senjata nuklir AS dan Rusia jauh lebih besar daripada China.

Live Streaming Drakor The World of The Married Episode 1 di Trans TV Malam Ini, Catat Jam Tayangnya

Indonesia Pontang-panting Hadapi Corona, Luhut Binsar Pastikan TKA Asal China ke Tanah Air Juni Ini

Alfamart Cabang Jambi Bagikan 50 Bingkisan untuk Pengecer Koran Tribun Jambi

Namun, peningkatan militer Beijing di kawasan Asia-Pasifik telah membuat khawatir para sekutu dan pembuat kebijakan AS.

Presiden Donald Trump telah berusaha membujuk China bergabung dengan Amerika Serikat dan Rusia dalam pembicaraan mengenai perjanjian pengendalian senjata pengganti perjanjian New START 2010 antara Washington dan Moskow yang akan berakhir Februari mendatang.

China selama ini menolak proposal Trump tersebut dengan alasan bahwa kekuatan nuklirnya yang lebih kecil bersifat defensif dan tidak menimbulkan ancaman.

"Sikap China yang terus diam menciptakan ketidakpastian tentang niat mereka dan menimbulkan kepentingan untuk membuat fokus baru pada pencegahan dan kesiapan militer bagi Amerika Serikat," kata seorang pejabat pemerintah.

Sesumbar Sumbang Rp1 Miliar Bantu Warga Terdampak Covid-19, Kresek Sembako Pablo Benua Jadi Sorotan

Sebentar Lagi Tayang!Link Live Streaming Drama Korea The World of The Married di Trans TV

Mantan Pelatih Timnas Indonesia Ungkap Kualitas Pemain Garuda, Luis Milla Jadi Sorotan Media Vietnam

New START mempertahankan satu-satunya batasan yang tersisa pada pengerahan nuklir AS dan Rusia.

Beberapa ahli dan anggota parlemen menyebut proposal Trump untuk memasukkan Beijing dalam perjanjian baru sebagai strategi "pil racun" dengan tujuan untuk membunuh START Baru dan mengakhiri pembatasan pada pengerahan nuklir AS.

New START melarang AS dan Rusia mengerahkan lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir, jumlah terendah dalam beberapa dasawarsa terakhir ini.

Sejumlah Negara Mulai Hadapi Gelombang Kedua Wabah Virus Corona?

Tips Menyimpan Sayuran agar Tahan Lama dan Tidak Cepat Busuk di Lemari Pendingin

BREAKING NEWS Positif Corona di Provinsi Jambi Tambah Lagi Jadi 65 Orang, Sembuh 3 Orang

Perjanjian itu juga membatasi rudal berbasis darat dan kapal selam serta perangkat bom yang mengirimnya.

Perjanjian tersebut dapat diperpanjang hingga lima tahun jika kedua belah pihak setuju.

Moskow telah menawarkan untuk segera memperpanjang perjanjian itu tapi Washington belum memutuskan.

Halaman
12

Berita Terkini