Peristiwa ini terjadi saat Kopassus melakukan pengejaran pemberontak. Tubuhnya sudab berdarah tapi tak terasa.
TRIBUNJAMBI.COM - Saat pengejaran, tiba-tiba dari arah semak-semak keluar rentetan tembakan ke arah anggota Kopassus.
Setelah beberapa saat lamanya, anggota Kopassus ini baru tersadar kalau tubuhnya tertembak.
Kisah Koppasus tidak ada habisnya untuk diceritakan.
Satu di antaranya kisah Praka Soeprapto yang merupakan Grup 1 Kopassus TNI AD.
Kopassus vs SAS Inggris di Tanah Kalimantan, Satuan Elite Ratu Elizabeth Itu Lari Tunggang Langgang
Para Jenderal Kaget, Benny Banting Baret Kopassus karena Mati-matian Bela Prajurit Berkaki Satu
Penyerbuan Hutan Papua 1962, Kopassus Tidur di Antara Mayat setelah Disergap Musuh
7 Orang Kopassus Dikirim ke Hutan Papua 1969, sebelumnya Ditemukan Kaki Michael Rockfeller Putus
Saat itu pasukan elite TNI AD yang bermarkas di Serang Banten ini, ditugaskan dalam tour of duty ke Aceh.
Penugasan ini bukanlah yang pertama, Praka Soeprapto sudah beberapa kali wilayah konflik tersebut.
Dalam penugasan ke tiga inilah Praka Soeprapto mengalami kisah hidup yang membekas hingga kini.
Kisah Praka Soeprato, prajurit Grup 1 Kopassus, meski sudah 2 kali menjalani operasi, operasi ke tiga ini yang paling membekas hingga kini.
Beliau tertembak peluru senjata GAM (Gerakan Aceh Merdeka) saat melakukan operasi rutin di Kampung Mereu, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar pada 24 April 2005.
Saat itu Praka Soeprato sebagai anggota Tim 2 Dharma 14 mendapat tugas untuk melakukan patroli dan penyisiran.
Setelah mendapat informasi dari Koramil Indrapuri dan masyarakat sekitar yang melaporkan.
Ada sekelompok pemberontak GAM bersenjata berkekuatan tiga hingga empat orang yang berada di gubuk-gubuk kebun kosong dan berusaha merapat ke perkampungan untuk menambah pembekalan logistik.
Praka Soeprapto di hari kedua operasi pengejaran, saat itu bersama tim sekitar jam enam pagi melakukan penyisiran.