Daftar Zona Merah Provinsi Jambi

Dianggap Lebih Berbahaya dari PDP, di Sarolangun Ditemukan 600 OTG

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sarolangun Cek Endra.

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Walaupun surat edaran terkait pelaksanaan ibadah dan salat tarawih selama Ramadan dilakukan di rumah telah diedarkan, namun kenyataannya masih banyak masyarakat Kabupaten Sarolangun yang melaksanakannya tanpa memikirkan protokol kesehatan.

Mendengar hal itu, ketua gugus Covid-19 Kabupaten Sarolangun Cek Endra mengajak kepada seluruh masyarakat dan para tokoh agama agar memahami situasi yang saat ini masih belum kondusif.

Dengan begitu, pihaknya menggandeng beberapa lembaga keagamaan, seperti Kemenag, MUI, agar menyikapi kembali hal tersebut.

Hasil Rapid Tes Positif, 5 Warga Sungai Penuh Diisolasi

PDP Terus Bertambah, Bupati Merangin Pesan Alat Uji Swab

Fachrori : Kita Harus Lebih Siaga Cegah Karhutla

"Akan kita segerakan, itu terpadu, ada Kemenag, NU, MUI, kita himbau ulama-ulama dan imam kita untuk tidak menyelenggarakan salat tarawih dan salat Jumat," katanya. 

Disamping himbauan itu, untuk pemberlakuan zona merah belum dilakukan, hal ini karena Kabupaten Sarolangun baru satu orang yang positif corona.

"Yang positif, baru Kecamatan Sarolangun dan yang lain belum ditemui ada yang positif, PDP ada 3,"katanya. 

Sementara itu, Jubir Covid-19 Kabupaten Sarolangun, dr. Bambang menyikpai hal ini, memang seharusnya ada kesadaran tersendiri kepada masyarakat bahwa kondisi saat ini masih belum kondusif.

"Virus inikan lita tidak tahu dia dari mana, tiba-tiba ada, karena ini akan membunuh orang," katanya. 

Ia mengatakan jika saat ini jumlah orang dalam pantauan (ODP) sebanyak tiga orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) ada tiga 3 orang, dan positif 1 orang, dan orang tanpa gejala (OTG) ada ratusan.

"Saat ini ada 600 lebih OTG," katanya.

Diakunyai, jika dilihat dari kategori, bahwa OTG bisa saja lebih berbahaya dibandingkan dengan ODP dan PDP.

"Berbahaya adalah OTG, dan biasa langsung terpapar positif corona dan sifatnya membawa dan menularkan tetapi tidak sakit (sehat). Ini yang berbahaya, kita tolong sama-sama menjaga dan harus mawas diri untuk benar- benar, apabila kita curiga dengan tubuh kita langsunkita periksakan,"ujarnya.

Berita Terkini