TRIBUNJAMBI.COM- Sejumlah pakar lembaga di China mengumumkan, mereka berhasil mengungkap asal virus corona yang saat ini mewabah dan menuai kekhawatiran dunia.
Peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) menyatakan, mereka telah mengumpulkan sampel untuk diteliti.
Hasilnya, seperti dilansir Xinhua via News.com.au, Senin (27/1/2020), asal virus corona itu berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan.
Pasar yang kemudian ditutup sejak patogen itu menyebar dilaporkan menjual berbagai macam hewan liar.
• Korban Prostitusi Remaja di Aparteman Kalibata Disuruh Buka Pakaian, Lalu Diperlakukan Cara Begini
• Ingat! 1 Februari 2020 Nanti Deretan Ponsel Ini Tak Bisa Gunakan WhatsApp, Cek HP Kalian!
• VIDEO: Full Video Pernyataan Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Usai Jadi Tersangka
Mulai anak serigala, rubah, hingga burung merak.
Dalam keterangan CDC, sebanyak 31 dari 33 sampel positif diambil dari zona barat yang merupakan tempat perdagangan hewan liar.
"Hasilnya menyatakan bahwa penyebaran virus corona baru mempunyai relevansi tinggi dengan perdagangan binatang liar," ujar CDC.
• Liburan di Jepang Bareng Ryochin, Luna Maya Akhirnya Blak-blakan Soal Jodoh dan Rencana Pernikahan
• 276 Peserta Ikuti Seleksi PPK di Tanjab Barat, 6 Orang Tidak Hadir tanpa Keterangan
• 5 Fakta Budak Seks di Apartemen Kalibata City, Remaja Dipaksa Layani 4 Pria Hidung Belang/hari Lalu
Pasar Seafood Huanan sebenarnya sudah menjadi sorotan karena dianggap sebagai asal muasal patogen mematikan.
Namun, sampel yang positif itu membenarkan dugaan tersebut.
Keberadaan pasar basah itu membuat virus dengan gampang melompat baik dari hewan hidup atau pun mati, serta manusia seperti penjual dan pembeli.
Sejak kemunculan virus corona pada akhir Desember 2019, pemerintah China sudah melakukan langkah pencegahan tak hanya dengan menutup pasar Huanan.
Namun juga menutup Wuhan dan kota di dalam Provinsi Hubei, menghentikan layanan transportasi publik, hingga memperpanjang masa liburan.
Libur Tahun Baru Imlek yang dilaporkan berakhir pada 30 Januari, diperpanjang hingga 2 Februari untuk mengurangi massa yang berkumpul.
Selain itu, sekolah dan universitas juga ditangguhkan pembukaan tahun ajaran barunya hingga mendapat pemberitahuan lebih lanjut.
Menteri Kesehatan Ma Xiaowei menerangkan, saat ini Negeri "Panda" berada dalam masa genting, di mana kemampuan virus untuk menyebar semakin kuat.
• Geger Piton Raksasa Panjang 8 Meter, Saat Dibelah Perutnya yang Gembung, Ini yang Terlihat
• Tersimpan di Ponsel, Luna Maya Simpan 32 Daftar Kriteria Jodohnya, Anang Hermanysah: Kayak Apa Sih?
• VIDEO: Mengerikan!, Detik-detik Banjir Bandang di Bondowoso
• Jepang dan AS Berhasil Evakuasi Warganya, Presiden Jokowi: Kota-kota Itu Masih Dikunci
Pernyataan itu dia buktikan dengan jumlah korban meninggal yang mencapai 106 orang pada Selasa (28/1/2020), dan jumlah korban terinfeksi lebih dari 4.500.