10 WNA Dideportasi dari Jambi, Imigrasi Temukan Penyalahgunaan Visa
TRIBUNJAM.COM, JAMBI - Memasuki pertengahan Desember 2019, kantor Imigrasi Kelas I TPI Jambi mendeportasi 10 orang Warga Negara Asing (WNA). Alasan pendeportasian masih alasan klasik, yakni kedapatan menyalahgunakan visa kunjungan tetapi malah bekerja di Indonesia.
Hal ini disampaikan Kepala kantor Imigrasi Kelas I TPI Jambi, Heru Santoso. Kata dia dari 10 WNA yang telah ditindak 3 orang berasal dari Malaysia. Dan 3 oraang berasal dari Republik Rakyat Cina (RRC). Selebihnya masing-masing satu orang berasal dari negara Taiwan, India, Pakistan dan Uzbekistan.
"Hingga petengahan Desember ini ada 10 WNA yang dideportasi. Adapun daerah tempat WNA kami dapati di enam wilayah kerja yakni Muaro Jambi, Sarolangun, Tebo, Bungo, Batanghari, dan Kota Jambi," sampainya.
Ditegaskan Heru, kebanyakan pelanggaran yang dilakukan oleh WNA berkaitan dengan penyalahgunaan paspor.
• Polres Sarolangun Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi PLTMH Batang Asai
• Dewan Soroti Pekerjaan Dinas PUPR Jambi, Hingga Akhir Tahun Banyak Proyek Belum Selesai
• Kasus Korupsi Irigasi Sungai Tanduk Berlanjut, Ibnu Ziady Ajukan Kasasi
• Ini Alasan Polres Muarojambi Tidak Tahan Azwar Muda Meski Telah Jadi Tersangka
"Kebanyakan mereka datang dengan menggunakan paspor wisata kunjungan, tapi setelah sampai sini mereka malah bekerja tanpa memiliki izin kerja dari Disnaker," katanya.
Yang seharusnya untuk harapan dari pemerintah dengan datangnya WNA ke Jambi dapat memberikan keuntungan.
"Bukan malah bekerja dan mencari keuntungan lalu dibawa ke negaranya," katanya.
Selebihnya untuk WNA yang tercatat mendiami Jambi selama tahun ini ada sebanyak 395 WNA. Dari jumlah itu, disebutkan Heru 163 di antaranya berstatus tenaga kerja asing, sementara sisanya menetap sementara.
"WNA tersebut terbanyak berada di Kota Jambi yakni sebanyak 301 orang yang didominasi mahasiswa. Kemudian 47 orang berada di Kabupaten Muaro Jambi, 25 orang berada di Kabupaten Bungo, 9 berada di Kabupaten Batanghari dan 4 lainnya berada di Kabupaten Tebo," katanya.