TRIBUNJAMBI.COM- Sesosok mayat perempuan tanpa identitas ditemukan dalam keadaan telungkup terbungkus seprei biru putih di tepi sungai Jeneberang tidak jauh dari jembatan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (18/11/2019).
Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengatakan bahwa mayat pertama kali ditemukan seorang pedagang Usman Dg Ngeppe dan salah seorang nelayan setempat.
Keduanya terkejut dengan sosok mayat yang berada di dekat kapal nelayan.
"Sekitar jam sembilan ditemukan. Identitasnya belum diketahui. Saat ditemukan dia seperti tertelungkup terbungkus seprei," kata Amir saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin siang.
• TUMBUH Uban Diusia Muda? Jangan Anggap Remeh, Bisa Jadi Ciri Suatu Penyakit!
• SEDANG VIRAL - Kakek 70 Tahun Berikan Emas Kawin Rp 9 Miliar Demi Nikahi Gadis 20 Tahun!
• Sisi Gelap Ariel Tatum Rencana Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Diri, Masa Lalunya Terungkap
Amir mengatakan bahwa lokasi penemuan mayat tidak jauh dari bibir pantai Barombong.
Saat tim Inafis Polrestabes Makassar membuka seprei, mayat tersebut masih mengenakan baju hitam dan celana hitam bergaris putih.
Mayat perempuan itu memiliki rambut panjang.
Namun, Amir mengatakan belum mengetahui adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat tersebut.
"Saat ini masih koordinasi dengan dokpol termasuk apakah ada tanda-tanda kekerasan. Untuk penyebab kematian masih diselidiki dokpol," kata Amir.
• Terbaru, Total Pendaftaran CPNS 2019 Capai 2,7 Jutaan, Kemenkunham Paling Banyak, Capai Segini
• Kajari Merangin Haryono SH MH : Semangat Melayani, Ubah Gedung Kejari Bak Hotel Berbintang
• Tingkatkan SDM, Pemkot Jambi Lanjutkan MoU dan MOA dengan Universitas Jambi
Saat ini polisi masih berada di lokasi dan memasang garis polisi di sekitar lokasi penemuan mayat.
Sementara mayat perempuan yang ditemukan telah dibawa tim kedokteran kepolisian di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diidentifikasi.
Tim Dokpol juga masih menunggu kedatangan keluarga korban agar penyelidikan perihal penyebab kematian bisa dilanjutkan, termasuk proses otopsi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mayat Perempuan Terbungkus Seprai Ditemukan di Tepi Sungai di Makassar"
Penulis : Kontributor Makassar, Himawan
Editor : Aprillia Ika
• Ternyata Begini kronologi Ormas FBR dan Pemuda Pancasila Bentrok, Berawal dari Hiburan Malam
• Hafyza, Gadis Kecil Asal Bungo Menderita Kanker Mata, Butuh Uluran Tangan Dermawan
• Fadli Zon Sebut Kalau Ahok Jadi Bos BUMN, Jokowi - Ahok Teman Sejati
• Viral Bocah 14 Tahun Nikahi Gadis Cantik 7 Tahun Lebih Tua, Begini Komentar Para Jomblo
Mayat Terbungkus Karung di Blora Tewas Dikeroyok Saat Pesta Miras
Seorang saksi, AJ (15), anak putus sekolah SMP asal Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menyebut jika temannya, DT (16) tewas setelah dikeroyok beberapa orang di wilayah Kecamatan Randublatung, Blora.
Berdasarkan penuturannya, sebelum kejadian tragis itu terjadi, ia berboncengan dengan DT hendak menonton pertandingan sepakbola di Sleman, Yogyakarta, Senin (8/7/2019).
Sebelum berangkat, keduanya mampir dan nongkrong dengan beberapa temannya di wilayah Kecamatan Randublatung.
Mereka pun kemudian pesta miras hingga petaka itu pun datang.
"Kami bukan anak punk seperti yang ramai dibicarakan. Kami itu mau menonton sepakbola di Sleman. Namun kami dipanggil seorang teman untuk ke Randublatung dulu. Di sana Kami menenggak arak hingga malam. Dini hari, pindah ke areal sawah yang sepi. Entah karena apa, DT tiba-tiba dipukuli beramai-ramai oleh beberapa orang. DT kemudian tewas," tutur AJ saat dimintai keterangan wartawan, di Blora, Sabtu (13/7/2019).
Setelah dipastikan meninggal dunia, sambung AJ, DT kemudian dibuang ke kawasan hutan oleh para pengeroyok itu.
Karena ketakutan, AJ kemudian memilih diam dan pulang ke rumah temannya di wilayah Kabupaten Rembang, Jateng.
"Saya melihat sendiri DT dikeroyok hingga tewas. Saya bahkan disuruh untuk ikut memukuli, tapi saya tak mau. Kemudian saya tutupi wajah saya dengan kaos," ujarnya.
AJ selanjutnya diamankan ke Mapolres Blora untuk dimintai keterangan lebih lanjut oleh penyidik tim Satreskrim Polres Blora.
Hingga saat ini, tim Satreskrim Polres Blora masih berupaya intensif mendalami kasus tewasnya DT.
"Kasus ini masih dalam lidik kepolisian. Anggota kami masih di lapangan," kata Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Minggu (14/7/2019).
Untuk diketahui, masyarakat digegerkan dengan penemuan mayat terbungkus karung putih di kawasan hutan jati di petak 113 RPH Jati Kusumo, KPH Randublatung, Desa Kalisari, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2019) malam.
Dari hasil pemeriksaan tim Satreskrim Polres Blora, jasad pria yang belum diketahui identitasnya tersebut diduga korban pembunuhan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, jasad tersebut kali pertama ditemukan oleh Ramijan alias Gowang, warga Dusun Loji Ijo, Desa Kalisari, Kecamatan Randublatung.
Saksi yang hendak pulang usai menggembala beberapa ekor sapi itu penasaran melihat sebuah karung yang mengeluarkan bau busuk.
Saksi pun semakin terkejut lantaran setelah dihampiri terlihat ada kaki manusia dalam karung tersebut.
Selanjutnya, Gowang pun bergegas pulang untuk mengandangkan sapinya sekaligus mengabarkan kepada warga setempat.
Dalam perkembangannya, kepolisian berhasil mengungkap identitas mayat terbungkus karung yang ditemukan di kawasan hutan jati di petak 113 RPH Jati Kusumo, KPH Randublatung, Desa Kalisari, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Kamis (11/7/2019) malam.
Korban adalah anak putus sekolah berumur enam belas tahun berinisial DT.
Korban merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, putra pasangan Sarju (51) dan Sulasmi (50), asal Kecamatan Jepon, Blora.
"Jenazah korban sudah dimakamkan," kata Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Sabtu (13/7/2019).
Dijelaskannya, DT diduga tewas akibat dibunuh lantaran dari hasil pemeriksaan ditemukan luka cekikan di leher dan luka di kaki.
Jasad DT selanjutnya dibungkus karung hingga dibuang di kawasan hutan untuk menghilangkan jejak.
"Identitas semula sulit diketahui karena sidik jari tak muncul di database E KTP. Ternyata masih anak-anak dan belum punya KTP. Ini berkat informasi dan pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mayat Terbungkus Karung di Blora Tewas Dikeroyok Saat Pesta Miras"
Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho
Editor : Khairina