Selama ini, Hanif tak menyangka anak dari seorang mantan TKI yang berasal dari kampung bisa menjadi menteri Jokowi.
"Di Jakarta, saya tidur di kantor ISIS (Lembaga Kajian Lembaga Sosial), yayasan sosial politik yang didirikan Pak Matori dkk di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
• Dewan Tolak Rencana Pembangunan Fly Over Simpang Mayang, Pemprov Jambi Terus Cari Cara
Tidur di atas meja rapat kantor, di bawah kipas angin yg dipasang di langit2 krn Jakarta sangat panas.
Berbeda dg kampung halaman saya, Salatiga, yg paling dingin di lembah Gunung Merbabu.
Bantal tidur saya istimewa, namanya Yellow Pages, buku telepon sangat tebal, yang sudah pasti dimiliki rata-rata kantor & bahkan rumah tangga," ujar Hanif.
• Hanif Dhakiri Dipilih Jadi Plt Menpora, Mensesneg Pratikno: Ia Harus Rangkap Jabatan 1 Bulan Ini
Namun, meski hanya anak dari seorang mantan TKI dan ayahnya hanya seorang guru yang bekerja serabutan, Hanif tak pantang menyerah.
Ia tetap bersyukur dan parcaya jika bekerja keras, segala mimpi yang diinginkan pasti akan terwujud.
Hanif juga menuturkan tak peduli dari mana kita berasal, harus bisa bermanfaat bagi orang lain.
• 8 Cabor Amankan Atlet Jambi di PON XX Papua
• Download Lagu MP3 Bintang Kehidupan-Nike Ardila, Lengkap dengan Lirik serta Video, Bisa Karaokean
Hanif juga mengungkapkan salam perpisahan dan rasa terimakasihnya karena telah diberikan kepercayaan sebagai menteri.
Sementara itu, pada Senin (21/10/2019), Jokowi telah memanggil satu per satu tokoh yang disebut bakal menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II.
• Diam-diam Harry Style Beri Hati di Unggahan Jennie BLACKPINK, Penggemar Heboh Tahu Kabar Itu
• Bupati Tebo Hadiri Pelantikan Pimpinan DPRD Kabupaten Tebo
• Mucikari PA Terima Komisi Puluhan Juta untuk Menghubungkan Finalis Puteri Pariwisata dan Pelanggan
Sebelumnya, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2019-2024.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Mimpi Jadi Nyata, Kisah Anak Mantan TKW yang Berhasil Jadi Menteri Jokowi, Pergi ke Jakarta Bermodal Uang Rp 8 Ribu dan Terpaksa Tidur Berbantalkan Buku