Pihaknya pun telah berdiskusi dengan Pemkab Tanjab Barat melalui wakil bupati dan beberapa dinas terkait untuk memetakan titik kerawanan dan mendorong adanya pelabuhan resmi.
Baca: VIDEO: Sang Istri Ungkap Pesan Terakhir Agung Hercules Sebelum Meninggal Dunia
Baca: PETI Masih Beroperasi di Sarolangun, Pelaku Diduga Punya Senpi
Baca: Kemarau, Ribuan Hektare Sawah di Merangin Terancam Gagal Panen
Baca: Jajaran Polres Tanjab Barat Kembali Disegarkan, Berikut Nama Pejabat Baru dan Posisinya
Baca: VIDEO: Agung Hercules Meninggal Dunia, Setelah Berjuang Lawan Kanker Otak Stadium 4
Dengan resminya pelabuhan tersebut akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas dan tanpa harus setiap hari mengurus surat izin. Sebab hal itu memperlambat proses pelayanan.
"Kami ingin semuanya dengan cepat, masyarakat terlayani dengan baik. Oleh karenanya kita arahkan dan mohon kerjasamanya semua kegiatan ekonomi dilakukan di pelabuhan resmi," ujarnya.
Oleh karena itu dia juga berharap kepada semua pihak untuk memberikan masukan kepada bea cukai terkait hal hal yang dilakukan. Sehingga dapat tercipta sinergitas yang kuat.
Terkait x-ray, Dwijo meyakini dapat membantu petugas dalam menjalankan tugasnya sehari hari. Sehingga keberadaannya sangat dibutuhkan.
"X-ray itu membantu kita, tidak mungkin mata kita bisa melihat sesuatu yang tersembunyi. Tanpa bantuan x-ray kita akan kesulitan mendeteksinya. Itu sangat penting bagi kami," katanya.
Kepala Bea Cukai itu mengatakan pihaknya sedang mengusahakan sembari menunggu pemkab membangun sarana atau bangunan yang menjadi tempat x-ray. Sebab bila tidak dilindungi dari panas matahari dan hujan, maka alat tersebut akan cepat rusak.
"Kami membagi tugas, pemda mengadakan bangunan tempat x-ray dan petugas, kami mengadakan alat x-ray nya. Sudah kami komunikasi ke kantor pusat," pungkasnya.
Tapi dengan bantuan x-ray dan keahlian yang dimiliki petugas dapat mengetahui berbagai macam cara yang dilakukan mengelabui petugas.