Pilpres 2019

Ketua MK Protes ke Saksi 01 di Persidangan Bahas soal Alumni UGM: Saya dan Pak Wakil tak Diakui Itu

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman memimpin sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019). Sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum atau Sengketa Pilpres mengagendakan pemeriksaan pendahuluan kelengkapan dan kejelasan pemohon dari tim hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN).

Protesnya Anwar Usman kepada Eddy OS Hiariej di sidang sengketa Pilpres 2019 ini karena merasa tak diakui.

Mulanya, hakim MK, Sadil Isra menyinggung jika sidang sengketa Pilpres 2019 adalah 'pertarungan' para alumni Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca: Air Berminyak, Warga Desa Bungku, Batangahari Kesulitan Air Bersih, Beli 10 Galon Air Tiap Hari

Baca: SOSOK Suami Sarah Azhari Terungkap Saat Acara Makan Malam, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Baca: Pasca Sidang Sengketa Pilpres 2019, TKN dan BPN yakin Rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi terjadi

Baca: Petani Setubuhi Anak Tirinya Sendiri, Sudah 6 Tahun, Pertama Dilakukan di Depan TV

"Kalau kita lihat perdebatan tadi sebetulnya ini kan kaya perdebatan panggung orang-orang UGM sebetulnya," ujar Sadil Isra dalam persidangan.

Sadil Isra mencatat ada enam alumni UGM yang hadir dalam sidang sengketa pilpres itu.

"saya mencatat di sini ada lima nama tambah satu nama," katanya.

Ada pun nama-nama yang disebutkan Sadil Isra antara lain, dua saksi pihak terkait, Eddy OS Hiariej dan Heru Widodo.

Kemudian tiga kuasa hukum Prabowo-Sandiaga, Iwan Satriawan, Lutfi Yazid, dan Denny Indrayana.

Ada pun satu hakim MK yang disebutnya yakni Enny Nurbaningsih.

Hal itu kemudian ditanggapi Eddy OS Hiariej.

Eddi OS Hiariej mengingatkan jika Sadil Isra juga merupakan alumni UGM.

"Profesor Saldi menyebutkan informasi juga yang disebut alumni UGM ada enam, padahal beliau juga alumni UGM jadi ada tujuh di ruangan ini," ucap Eddi OS Hiariej.

Di akhir persidangan, Ketua MK, Anwar Usman tiba-tiba saja melayangkan protes kepada Eddy OS Hiariej.

"Saya mau protes dulu ke Prof Eddy," ucap Anwar Usman.

Saksi ahli tim kuasa hukum pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin, Edward Omar Sharif Hiariej saat sidang lanjutan sengketa pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (21/6/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengar keterangan saksi dan ahli dari pihak terkait yakni paslon nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amin. ((KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO))

Anwar Usman mengaku sedih lantaran dirinya tak disebut Eddy OS Hiariej saat menyebut bahwa ada tujuh alumni UGM di ruang sidang MK.

"Jadi tadi saya sama pak wakil (Hakim Aswanto) merasa sedih tadi, saya sama yang mulia pak wakil gak diakui itu, gimana ceritanya, kami juga kan alumni, aduh," katanya seraya menggelengkan kepala.

Baca: Sesama Aktivis 98, Desmond Mahesa Akan Pertanyakan Jokowi Jika Angkat Adian Napitupulu Jadi Menteri

Hal itu lantas membuat suasana di ruang sidang cair sejenak.

Mendengar hal itu Eddy OS Hiariej pun tersenyum.

Halaman
1234

Berita Terkini