TRIBUNJAMBI. COM - Seorang remaja melahirkan di pinggir jalan Pringsewu, (7/4) dini hari.
Ri melahirkan bayinya tanpa bantuan tenaga medis sekitar pukul 02.00. Bahkan gadis muda tersebut nekat memotong tali pusar dengan gunting kuku.
Diketahui jika remaja itu hamil di luar nikah sedangkan kekasihnya meninggalkannya begitu tahu ia melahirkan.
Ri ditemukan warga yang kemudian membawanya ke Puskesmas.
Dilansir Tribunlampung (Tribunjambi Network) saat ditemui di Puskesmas, Ri menceritakan bahwa selama ini, keluarganya tidak mengetahui akan kehamilannya.
Ri merupakan gadis putus sekolah yang tidak tamat sekolah dasar.
Ri hanya tinggal dengan ayahnya dalam setahun terakhir, setelah ibunya meninggal pada 2018.
Ayahnya bekerja sebagai sopir.
Ri yang hanya tinggal di rumah, lebih banyak mempunyai waktu luang.
Ia kemudian berkenalan dengan seorang pria melalui Facebook.
Ri mengaku bertemu pria tersebut dua kali.
Saat bertemu tersebut, ia mengaku melakukan hubungan badan dengan kenalannya tersebut.
Saat hamil, ia kemudian memberitahu kenalannya tersebut.
Tragis, kenalannya tersebut langsung memutuskan hubungan pertemanan mereka di Facebook.
Pakai Gunting Kuku
Ri dibantu seorang gadis saat melahirkan. Keduanya sama sekali tak tahu apa-apa tentang prosesi persalinan.
Karena tak tahu hal yang harus diperbuat saat melahirkan, remaja tersebut merasa bingung setelah bayi keluar dari perut ibunya.
Bahkan, Ri memotong tali pusar anaknya menggunakan gunting kuku yang dibawa temannya.
"Saya potong sendiri (ari-ari bayinya) pakai gunting kuku, dari teman saya itu," kata Ri.
Baca: Demi Punya Uang Jajan, Seorang Remaja Curi Ayam Jago, Babak Belur Setelah Dihajar Warga
Baca: Pakai Gunting Kuku, Remaja 18 Tahun Melahirkan Sendirian di Pinggir Jalan
Baca: SAD Jambi Memasuki Indragiri Hulu Riau Ngaku Cari Kura-kura, Masyarakat Mulai Khawatir
Baca: Cinta yang Ramai di Awal Pekan, Ramalan Zodiak 8 April 2019, Sudah Move On Belum?
Baca: VIRAL - Istri Ditelanjangi dan Disiksa Suami dan Teman-temannya Hanya Karena Menolak Menari di Pesta
Setelah melahirkan, kedua remaja itu kembali berkendara menggunakan sepeda motor.
Sementara, ari-ari bayi ditinggalkan di lokasi persalinan.
"Teman saya saya suruh bawa (ari-ari bayi) tapi tidak mau, katanya jijik," tuturnya.
Mereka memutuskan untuk menuju rumah teman Ri lainnya di Kecamatan Pagelaran.
Di tengah jalan, tepatnya di Kecamatan Ambarawa, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.
Dibantu seorang teman
Dalam proses persalinan tersebut, ia hanya dibantu seorang temannya yang ia mintakan pertolongan.
Bahkan untuk memotong tali pusar, remaja tersebut memilih menggunakan gunting kuku.
Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut terlahir selamat dengan berat 2,8 gram dan panjang 45 centimeter.
Peristiwa tersebut bermula saat remaja berinisial Ri merasa mulas pada Sabtu (6/4/2019) malam.
Baca: Kalah Pilkada Walikota Ngamuk dan Bongkar Taman Bermain yang Baru Dibangun
Baca:
Baca: Rp125 Ribu Perbulan, Tarif Belajar Tambahan Siswa di Sekolah SMPN 7 Kota Jambi
Baca: Penyidik Polsek Jelutung Lengkapi Berkas Tersangka Percobaan Pencurian
Baca: Dinas PUPR Muarojambi Tak Punya Data Kerusakan Jalan, Bupati Masnah Segera Pangil Kadis PU
Fakta Pemenggal Kepala Guru di Kediri Budi Hartanto, Ternyata Teman Satu Komunitas
Ia lalu meminta seorang temannya menjemput dirinya di rumah di Kecamatan Pardasuka, Pringsewu.
Keduanya lalu berkendara menggunakan sepeda motor menuju Kecamatan Pringsewu.
Karena merasa bingung dengan kondisi Ri yang akan melahirkan, keduanya hanya berputar-putar.
Hingga akhirnya, Ri merasa tidak tahan untuk segera melahirkan.
Keduanya pun berhenti di pinggir jalan.
Ri melahirkan hanya dibantu temannya tersebut.
Ditemukan Warga
Di lokasi tempat mereka beristirahat, ada warga yang mengetahui peristiwa yang dialami kedua remaja itu.
Ia pun menyarankan Ri untuk beristirahat di rumahnya.
Saat itu, Ri hanya membungkus putrinya dengan kain.
Warga pun heboh dengan peristiwa tersebut.
Selanjutnya, bayi Ri dibawa ke Puskesmas Kecamatan Ambarawa, pada Minggu (7/4/2019) pukul 09.30 WIB.
Ibunya pun dibawa ke puskesmas tersebut 30 menit kemudian.
Kepala UPT Puskesmas Ambarawa, Agung Wicaksono mengatakan, kondisi bayi Ri sehat.
Agung menceritakan, bayi Ri dibawa ke puskesmas setelah bidan desa Puskesmas Ambarawa mendapat telepon dari warga Sumber Agung.
Kemudian, bayi dan ibunya dihantar ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis.
"(Bayi) masih kami observasi 1x24 jam," kata Agung.