Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) mengungkapkan bela sungkawa atas meninggalnya salah satu driver online Kediri korban mutilasi atas nama Budi Hartanto.
Humas Frontal, David Walalangi meminta pihak kepolisian agar mengusut kasus tersebut dan segera menangkap serta menindak tegas pelaku pembunuhan dan mutilasi yang terjadi terhadap Budi.
"Ini juga sekaligus menjadi pelajaran bagi semua Driver Online Jawa Timur agar lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan dalam mengais rezeki setiap hari," kata David, Kamis (4/4/2019).
David meminta agar driver online untuk waspada dan tidak terjerumus pada peredaran dan penggunaan narkoba, atau juga melakukan kejahatan IT.
"Karena tidak dapat di pungkiri resiko Driver Online sangat besar, sebab tanpa mengenal siapa penumpang yang dijemput dan apa yang dibawa penumpang. Seorang Driver Online harus melaksanakan kewajibannya dalam menjemput penumpang agar dapat mengais rejeki atau mengejar tutup point," lanjut David.
Sebagai contoh, tak jarang penumpang mabuk dari beberapa lokasi hiburan malam melakukan pemesanan secara online.
"Perkenalan dan komunikasi Driver pun terkadang menjadi bebas dan tidak terkendali. Keadaan kondisi ekonomi yang terjepit atau terkadang kondisi mengejar cicilan bisa membuat driver gelap mata atau salah jalan," kata David.
Pengalaman-pengalaman yang terjadi dari Driver Online yang lain, menurut David harus juga menjadi pelajaran bagi semua Driver Online se Jawa Timur agar lebih waspada dan mawas diri.
4. Penghidup Suasana
Sosok Budi Hartanto bagi rekan-rekannya dikenal sebagai pribadi yang periang dan supel dalam bergaul.
Tidak membeda-bedakan orang dalam bersikap pada kesehariannya.
Widi, seorang rekan di SDN Banjarmlati 2 Kota Kediri, mengenal Budi sebagai sosok penghidup suasana.
Ketegangan akibat kesibukan pekerjaan kerap terurai dan berubah ceria karena sosok Budi.
Dia dianggap selalu punya cara untuk menghidupkan suasana.
"Orangnya baik dan ceria," ujar Widi.
Di mata anak didiknya, sosok Budi tidak hanya sebagai guru tetapi juga dianggap sebagai pengayom dan selalu terbuka dengan siapa saja.
Itu yang membuatnya banyak mempunyai anak didik.
"Saya ketemu terakhir pada Jumat," ujar Safa, salah satu anak didiknya saat takziah di rumah duka.
Kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus itu.
Bahkan ada tiga kesatuan yang bekerja sama melakukan pengungkapan, yakni Polres Blitar Kota berkenaan dengan lokasi penemuan jenazah, Polres Kediri Kota terkait dengan rumah korban, serta di backup oleh Polda Jawa Timur.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota Ajun Komisaris Heri Sugiono mengatakan pihaknya juga masih terus melakukan pencarian bagian tubuh korban yang hilang.
"Masih pencarian," ujar Heri.
Sebelumnya diberitakan, sesosok jenazah ditemukan di mutilasi dan tersimpan dalam wadah koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Blitar.
Kondisinya tanpa pakaian dan bagian kepalanya hilang.
Saat itu, jenazah kemudian dilakukan pemeriksaan di RSUD Mardiwaluyo Blitar. Dari data sidik jari terungkap identitasnya sebagai Budi Hartanto.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 4 Sisi Lain Guru Honorer Dimutilasi - Berkawan dengan Pria Gemulai hingga Punya Sanggar Sexy Dancer
Subscribe Youtube
Kisah Cinta Unik Nenek Maia Estianty dan Soekarno, Berawal saat Jumpa di Indekos
Istri Sakit Parah, Suami Bukan Membawa ke Rumah Sakit Tapi Membantu Bunuh Diri
Daftar Nominasi Billboard Music Award 2019 - BTS, EXO, GO7 Bersaing dengan Ariana Grande
Presiden BEM Unja Bantah Kabar Dirinya Dipanggil Rektor Terkait Pamflet Demonstrasi
Mayat Dalam Koper Tanpa Kepala, Penyebab Guru Kediri Dimutilasi Terungkap, Bukan Guru Honorer Biasa