Kenapa Orang Makan Cenderung Makan Banyak saat kesal atau Stres?

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi makan banyak

Kenapa Orang Makan Cenderung Makan Banyak saat kesal atau Stres?

TRIBUNJAMBI.COM - Ide memakan satu ember es krim saat sedih atau kecewa telah menjadi suatu klise.

Meskipun beberapa orang mungkin tidak perlu satu ember es krim coklat untuk menghibur diri mereka sendiri.

Tampaknya memang ada suatu perbedaan bagaimana orang mengatasi kejadian-kejadian buruk, di mana sebagian orang cenderung mencari penghiburan lewat makanan.

Baca: 6 Barang Pribadi yang Tak Boleh Dipinjamkan Kepada Orang Lain, Termasuk Kakak atau Adik!

Baca: Gadis Arab Saudi Kabur ke Australia, Ngaku Dapat Perlakuan Buruk Ayah, Bikin Geger Polisi Thailand

Baca: Pembunuhan Sadis Suami Istri di Belitung, Ternyata Pelaku Keluarga Korban Sendiri, Begini Motifnya

Kecenderungan ini penting karena kebiasaan memakan untuk mengatasi perasaan negatif adalah alasan untuk makan secara berlebihan, dan mungkin terkait dengan obesitas serta kelebihan berat badan.

Semakin banyak orang sekarang memiliki berat badan berlebih dan menderita obesitas, dengan perkiraan terkini menunjukkan bahwa pada tahun 2012, 2.7 juta orang dewasa di seluruh dunia akan terpengaruh oleh obesitas, dan berisiko menderita masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan kanker.

Jadi, mengapa sebagian orang mengelola emosi mereka dengan makanan sedangkan ada juga yang tidak?

Satu konsep psikologis yang membantu menjelaskan fenomena ini adalah orientasi keterikatan orang dewasa terhadap seseorang.

Jadi tergantung seberapa takutnya seseorang yang diabaikan orang yang dicintainya, maka seseorang bisa dikatakan memiliki kegelisahan atas keterikatan dengan orang tersebut.

Baca: 7 Tata Cara Bersetubuh dan Posisi Berhubungan Intim Dalam Islam, Jangan Lakukan Gaya Ini, Haram!

Baca: Awalnya Mengejek, Bentrokan Geng Motor Vs Waria, Akhirnya Ada yang Mengaku Kalah

Ketika kita mengalami kegelisahan ini (baik dalam tingkat yang parah atau tidak) maka hal ini menandakan seperangkat harapan-harapan tentang bagaimana seseorang harus memperlakukan orang lain dalam sebuah hubungan personal.

Konsep ini diadopsi dari cara kita berperilaku saat kita masih kanak-kanak dan hal ini bisa menandakan gaya keterikatan yang berbeda-beda.

Dalam sebuah penelitian gabungan–yang menggabungkan hasil dari banyak penelitian–menunjukkan bahwa semakin tinggi kegelisahan mereka terhadap keterikatan dengan seseorang, maka semakin mereka menunjukkan kebiasaan makan yang buruk, dengan dampaknya berpengaruh pada body mass index (BMI).

Dua penelitian lainnya juga telah menunjukkan bahwa pasien yang menjalani operasi penurunan berat badan memiliki kecenderungan untuk memiliki tingkat kegelisahan yang lebih tinggi, dan perbedaan ini bisa dijelaskan dengan kecenderungan seseorang untuk makan banyak.

Memahami kegelisahan akan keterikatan dengan orang lain

Dalam waktu yang cukup lama, kita sudah mengetahui bahwa orang yang memiliki kegelisahan yang tinggi akan keterikatannya dengan orang lainnya akan memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hal-hal yang membuat kesal yang menjadikan mereka sulit untuk mengendalikan emosi mereka ketika sedang kesal.

Halaman
123

Berita Terkini