Tetangga Ungkap Sifat Asli Ratna Sarumpaet dan Anak-anaknya, Baru 'Ngeh' saat Masuk Rumah

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratna Sarumpaet dan Ahok. (Kolase/Istimewa)

TRIBUNJAMBI.COM - Sikap Ratna Sarumpaet terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbalik 180 derajat. Sebelum menjadi satu di antara orang yang paling vokal mengkritik Ahok, Ratna merupakan pendukung Ahok yang Ahok dan pasangannya ke kurdi DKI 1 dan 2.

Pernyataan menarik terlontar dari tetangga, terkait sosok Ratna Sarumpaet yang berbeda saat di layar televisi.

Ratna Sarumpaet menjadi buah bibir beberapa hari terakhir terkait hoax penganiayaan dan operasi plastik. Saat ini, fakta baru terus terungkap terkait kasus.

Kini, Ratna telah mendekam di tahan kepolisian usai ditangkap ketika akan berangkat menuju negara Chile kamis lalu (4/10).

Fakta yang terkuak itu, di antaranya bahwa kepergian Ratna ternyata dibiayai Pemerintahan Daerah (Pemda) DKI Jakarta. Total dana yang dikucurkan Rp 70 Juta.

Baca: Tak Sengaja Bertemu, Dorce dan Inggrid Kansil Termakan Hoaks Ratna Sarumpaet Dibela Tapi Dibohongi

Baca: Zumi Zola Mengaku Terima Mobil Alphard, Begini Nasib Mobil Mewah Itu Sekarang

Baca: Pengakuan Endria di Sidang, Kontraktor yang Dukung Zumi Zola Dapat Proyek

Baca: Zumi Zola Marah, Fee saat Jadi Bupati Lebih Gede Dibanding saat Gubernur, Kesaksian Asrul

Pemda DKI Berdalih jika pemberian dana tersebut sebagai bentuk support pemerintah terhadap seniman. Dimana dana yang diberikan tak akan diambil lagi alias 'diikhlaskan'.

Di mata tetangga

Ratna Sarumpaet terus dihujat gegara tindakan kebohongan harus merasakan tidur didalam penjara.

Perbuatan Ratna banyak melukai dan membuat kecewa banyak orang, terutama datang dari para elite politik yang membelanya.

Namun di balik itu semua, ternyata sosok Ratna Sarumpaet di mata para tetangga sekitar sangat tak terduga.

Satu di antaranya datang dari ketua RW tempat Ratna Sarumpaet tinggal.

"Itu dia, ketika ada berita yang Ratna Sarumpaet itu katanya bohong. Nah, itu saya bingung kan, dia tahu ya bohong nih bakal ketahuan, ada apa itu sebenernya yang saya masalahin saya nggak percaya, kok mau dia bohong," ungkap Achmad Badrul Fajri, saat ditemui Grid.ID di kawasan Jalan Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018).

Awal mula lelaki berusia 54 tahun ini mendengar tentang kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet dari ketua RT setempat.

"Saya yang ngomong pak RT (kabar dari pak RT). Pak RW, Pak RW nggak lihat Kak Ratna dipukulin? Nggak lihat fotonya nih? Itu (kata) Pak RT, udah," tutur Achmad Badrul Fajri.

Kemudian, Achmad Badrul Fajri mendapati informasi lain bahwa Ratna Sarumpaet berbohong soal kabar pengeroyokan.

Achmad Badrul Fajri memilih tak memberi tanggapan, sebab dia tak ingin mudah percaya tanpa ada bukti.

"Kemarin saya pergi sama temen saya. Oh, Kak Ratna Sarumpaet bohong katanya. Katanya dipukulin, nggak tahunya itu operasi plastik. Saya sih nggak tanggepin, saya cuek aja," kata Achmad Badrul Fajri.

Penggeledahan di rumah Ratna Sarumpaet pun dilakukan pada Jumat (5/10/2018) malam.

Sebagai ketua RW, Ahmad Badrul Fajri menyaksikan hal tersebut. Saat itulah dia baru memahami kasus Ratna Sarumpaet.

Ahok, Ratna Sarumpaet, Anies Baswedan (Kolase)

"Pas malam itu, pas masalah malam itu, baru saya jelas," ujar Achmad Badrul Fajri.

Selain itu, Achmad menuturkan bahwa Ratna Sarumpaet merupakan orang yang ramah, begitu pula anak-anaknya.

"Atiqah juga baik. Anaknya semuanya nggak ada yang sombong," ungkap Achmad Badrul Fajri saat ditemui Grid.ID di kawasan jalan Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018).

Sebelum Ratna 'bermusuhan' dengan Ahok

Sebelum berseberangan kubu, awalnya, hubungan Ratna Sarumpaet dan Ahok sempat akrab.

Dilansir dari Tribunjambi.com dari Warta Kota, Ratna Sarumpaet dulunya merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama saat menjadi pasangan Joko Widodo pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

Saking dekatnya Ratna dengan Ahok pernikahan putri Ratna yakni Atiqah Hasiolan pun bisa dilangsungkan di Pulau Seribu, salah satu kawasan wisata DKI Jakarta.

Namun, seiring berjalannya waktu Ratna menjadi salah satu penentang Ahok paling depan.

Saat Pemprov DKI Jakarta hendak menggusur kampung Pasar Ikan dan Kampung Aquarium di Jakarta Utara, Ratna tampil membela warga.

Ratna menampik bila kritik keras yang dilontarkannya selama ini kepada pemprov DKI lantaran ketidaksukaannya secara pribadi kepada Ahok.

Ratna Sarumpaet saat masih muda (Instagram/@rsarumpaet)

Menurut Ratna pada awalnya ia berhubungan baik dengan mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Pada 2012, Ahok pernah mendatangi rumah Ratna meminta dukungan untuk maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Joko Widodo.

Pada Pilkada 2012, Ratna mendukung pasangan Jokowi-Ahok melawan Fauzi Bowo.

Hasilnya, Jokowi-Ahok menang meski melalui dua putaran.

Ratna juga mengakui, berkat Ahok lah, anaknya, Atiqah Hasiholan bisa menikah di Pulau Seribu.

“Saya sebenarya dulu baik, Pak Ahok datang ke rumah aku dulu meminta dukunganku,” katanya.

Ia mengatakan, saat itu ia sangat mendukung Ahok menjadi pimpinan DKI.

Alasannya Ahok merupakan bagian dari minoritas, dan dalam memimpin suatu daerah tidak dinilai dari latar belakangnya, melainkan dari kemampuannya.

“Saya dukung banget karena dia minoritas. Dan saya kira Indonesia harus menerima pemimpin berdasakan kemampuan, tidak peduli latar belakangnya,” katanya.

Ratna mengaku mulai muncul ketidaksukaan pada Ahok pada saat kegiatan keagamaan Idul Qurban tahun 2014.

Ahok menurut Ratna justru tidak menghormati keberagaman dengan melarang pemotongan hewan qurban di sembarang tempat dan harus di RPH (Rumah Potong Hewan).

Ketidaksukaan tersebut ditambah lagi saat kasus penggusuran Kampung Pulo, Jakarta Timur.

Menurut Ratna, Ahok tidak bisa memberikan alasan yang kuat dalam melakukan penggusuran Kampung Pulo ketika itu.

Menurut Ratna, kekurangan Ahok yang paling mendasar adalah antikritik.

Mereka yang mengkritik langsung dicap sebagai musuh.

“Pak Ahok menurut saya, apabila dibilang salah, dia akan marah besar. Menurut saya seperti itu kurang tepat. Manusia itu pasti ada salah salahnya lah. Dari situ lah kita belajar,” katanya.

Ratna mengaku sadar Ahok memiliki watak yang keras.

Namun, bukan berarti dengan watak keras tersebut tidak dapat berdialog dengan warganya.

Menurut Ratna, ia pun juga berwatak keras, namun dalam membahas atau menyelesaikan persoalan, membuka ruang dialog.

“Bukan berarti saya selalu benar ya dan bukan berarti pak Ahok benar juga ya, tapi itu kan bisa didialogkan. Jangan kita kritik, kemudian kita dicoret dari daftar teman,” kritik Ratna.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Hidup di Penjara, Kisah Ratna Sarumpaet Sempat Dekati Ahok, Hingga Tetangga Bongkar Perangainya

Baca: Ini Pria yang Memberikan Mobil Alphard pada Zumi Zola, Adi Varial Blak-blakan

Baca: Cara Mengecek Jumlah Pesaing di Formasi CPNS 2018 di sscn.bkn.go.id, Ini Petunjuk Mudah

Baca: Update CPNS 2018 - Kemenpan RB Rilis Perubahan Syarat Terkait Akreditasi

Berita Terkini