Cepat & Berbahayanya Kopassus, Sampai-sampai 3 Pasukan Khusus yang Menggerikan ini Kalah Dibuatnya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan TNI (Kopassus)

TRIBUNJAMBI.COM - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan satu diantara pasukan elit yang dimiliki oleh TNI.

Memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror Kopassus terbukti berhasil di medan tugas.

Berbagai medan tempur telah dialami oleh pasukan baret merah ini.

Mulai dari Operasi Trikora di Irian Barat, Operasi Dwikora di Kalimantan, Penumpasan PKI hingga yang fenomenal adalah pembebasan sandera penumpang pesawat Garuda Woyla yang dibajak teroris.

Operasi yang hanya berlangsung selama tiga menit ini menggerkan dunia dan menjadikan Kopassus satu diantara pasukan elit di dunia.

Baca: Sidang Kasus Embung Akan Kembali Digelar Besok, Ini Agendanya

Baca: Festival Kopi 1.000 Kerinci Spektakuler, Diikuti 30 Barista Jambi dan 70 Pembuat Kopi Terbaik

Baca: Ini Ide Ahok & Jadi Deretan Proyek Strategis di Zamannya, Namun Bukan BTP yang Meresmikannya

Anggota Kopassus TNI AD meneriakkan yel-yel usai peringatan HUT TNI ke-67 di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012). Peringatan HUT TNI tersebut bertema Dilandasi Profesionalisme, Semangat Juang dan Soliditas TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Wilayah NKRI. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Bahkan di beberapa menda pertempuran Kopassus juga pernah berhadap-hadapan dengan tentara asing, termasuk pasukan elit dunia.

Malahan di pertempuran-pertempuran tersebut Kopassus berhasil mengalahkan pasukan lawan yang termasuk pasukan berbahaya di dunia.

Berikut pasukan asing yang pernah dihadapi Kopassus

1. Special Air Service (SAS)

Kopassus (kanan), di tahun 1964 pernah terlibat perang langsung menghadapi pasukan elit Inggris, SAS di belantara Kalimantan. (montase berbagai sumber)

Hutan belantara Kalimantan menjadi saksi pertempuran antara Kopassus dan pasukan elite Kerajaan Inggris ini.

Satu diantara pertempuran brutal terjadi di Desa Mapu, Kalimantan

Pertempuran terjadi pada bulan April tahun 1965.

Dalam penyerangan ini, 1 kompi dikirimkan dengan membawa persenjataan lengkap.

Korps baret merah itu mengepung Pos Mapu dari tiga arah.

Baca: Sindiran Faisal Assegaf Sebut Amien Rais & Fadli Zon Bermental Tuyul dan Mesti Malu dengan Ahok

Baca: Resahkan Warga, 24 Pembalap Liar Digiring Aparat dari Kantor Bupati Hingga ke Polsek

Peleton pertama menjadi pembuka serangan sekaligus penarik perhatian.

Kedua peleton lainnya bergerak dari samping/rusuk dan akan menjebol perimeter.

Pada jam 04.30 saat yang dinanti-nanti tiba, peleton tengah membuka serangan dengan menembakkan senapan mesin Bren ke posisi pertahanan musuh.

Segera setelah itu, dua peleton lainnya merangsek masuk dari kedua arah. Serangan tiba-tiba ini membuat musuh kaget.

Belum reda kekagetan para tentara Inggris yang tak menduga mereka kembali dikejutkan dengan puluhan prajurit RPKAD yang dengan gagah berani masuk menerjang ke dalam pos.

Malam itu satu diantara pasukan terbaik di dunia ini tak menduga bakal mendapat serangan jarak dekat dari tentara baret merah Kopassus.

Malam itu jumlah pasukan yang ada di pos hanya sekitar 34 orang, prajurit lain tengah berpatroli.

Diantara yang terbunuh dalam pertempuran jarak dekat yang brutal tersebut adalah seorang anggota SAS.

Ini adalah korban SAS pertama yang tewas ditangan tentara dari ASEAN.

Dalam pertempuran tersebut, 9 orang prajurit SAS tewas, dan Kopassus kehilangan 2 orang prajurit.

2. Tentara Gurkha Nepal

Pasukan Gurkha. (Business Insider.)

Pasukan Gurkha berasal dari Nepal diturunkan Inggris untuk membantu Malaysia yang saat itu tengah berkonfrontasi dengan Indonesia dalam Operasi Dwikora.

Pertempuran langsung antara Kopassus dan Gurkha terjadi di Sakilkilo pada Juli 1964.

Sebanyak 20 orang Gurkha tewas namun tidak ada satupun korban jatuh di pasukan Indonesia.

Baca: Jari Nyaris Putus, Kisah Kopassus Duel Maut Lawan Pemberontak Pada Misi 11 Prajurit Halilintar

3. Korps Mariniers Belanda

Korps Mariniers

Pada Operasi Trikora dalam rangka merebut Irian Barat Kopassus berhadapan dengan pasukan baret hitam angkatan laut Belanda.

Selama konflik ini, AL Belanda sempat mengirimkan gugus tugas yang meliputi kapal induk pesawat kelas Colossus Hr. Ms. Karel Doorman (R81) untuk menggetarkan kekuatan AL Indonesia.

Korps Mariniers memiliki kemampuan tempur yang mumpuni karena juga pernah berhadapan dengan Jerman di Perang Dunia.

Baca: Ibu 43 Tahun Oleskan Campuran Jahe dan Bahan Ini di Wajah, 30 Menit Kemudian Efek Fantastis Terlihat

Namun akhirnya Irian Barat berhasil menjadi bagian dari NKRI.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Berita Terkini