Jari Nyaris Putus, Kisah Kopassus Duel Maut Lawan Pemberontak Pada Misi 11 Prajurit Halilintar
Jari Nyaris Putus, Kisah Kopassus Duel Maut Dengan Pemberontak Pada Misi 11 Prajurit Halilintar di Kalimantan
TRIBUNJAMBI.COM - Jari Nyaris Putus, Kisah Kopassus Duel Maut Dengan Pemberontak Pada Misi 11 Prajurit Halilintar di Kalimantan
Keberanian prajurit Kopassus dalam mengamankan membela dan mengamankan NKRI tak perlu diragukan lagi.
Jiwa raga mereka persembahkan hanya untuk tanah air tercinta.
Seperti cerita berikut ketika seorang prajurit harus saling bunuh dengan geriliawan Kalimantan.
Dilansir TribunJambi.com dari Intisari dikutip dari buku berjudul Operasi Sandi Yudha, ditulis oleh Jenderal Purn AM Hendropriyono memuat kisah hebat prajurit TNI.
Buku itu berjudul Menumpas Gerakan Klandestin yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2013.
Buku ini mengisahkan operasi militer pasukan elite Puspassus (cikal bakal Kopassus sekarang) melawan gerombolan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) sekitar tahun 1968-1974.
Banyak kisah menarik di dalamnya.
Baca: Timnas Beregu Putra Para Badminton Indonesia Sumbang Medali Emas Pertama Asian Para Games 2018
Salah satu hal yang menarik adalah upaya penangkapan petinggi PGRS/Paraku dengan jabatan Sekretaris Wilayah III Mempawah Siauw Ah San.
Tim Halilintar pimpinan Kapten Hendropriyono bisa mendapatkan info soal Ah San dari Tee Siat Moy, istrinya yang berkhianat.
Siat Moy mau membantu TNI dengan syarat Ah San tak dibunuh.
Maka Hendro memimpin 11 prajurit Halilintar Prayudha Kopasandha (kini Kopassus) untuk meringkus Ah San hidup-hidup.
Mereka tidak membawa senjata api, hanya pisau komando sebagai senjata.
Hanya Hendro yang membawa pistol untuk berjaga-jaga.
Setiap personel dilengkapi dengan handy talky (HT).
Baca: Oposisi Ditembak Sniper, Kisah Kopassus Menyamar Lindungi Presiden Filipina Dari Ancaman Kudeta