Krisis Air Bersih di Nipah Panjang

Krisis Air Bersih di Nipah Panjang I, Kepala UPTD SPAM Tanjabtim Beberkan Kendala yang Dihadapi

Penulis: tribunjambi
Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Krisis air bersih di Nipah Panjang, Kabupaten Tanjabtim ribuan warga andalkan air hujan

TRIBUNJAMBI.COM - Kepala UPTD SPAM Kabupaten Tanjabtim, Ahmad Fauzan menjelaskan bahwa terbatasnya ketersediaan air dan minimnya anggaran menjadi penyebab mengapa masih ada beberapa desa di Tanjab Timur belum teraliri air bersih.

"Kita terus melakukan pembenahan, pelan-pelan kita optimalkan. Sekarang yang terpasang saja kita masih berusaha melakukan pengoptimalan, itu yang kami prioritaskan dulu," jelasnya.

Menurutnya, jika dipasang jaringan pipa di Nipah Panjang dikhawatirkan aliran airnya tidak akan optimal.

"Bisa kita pasang pipanya, tapi takutnya airnya tidak mengalir, itu kendala kita selama ini," jelasnya.

Ahmad Fauzi mengklaim, beberapa daerah yang sudah dialiri air bersih di antaranya Sabak Barat, Sabak Timur, Rantau Rasau, Sadu, Nipah Panjang II , Geragai, Mendahara ilir dan Ulu.

Baca: Percakapan Jokowi dengan Usman Ermulan Menarik Perhatian, Kopi Liberika Tampil di ASAFF

"Tapi itu tidak semua satu desa terakiri penuh, ada sebagian rumah di satu desa belum kita aliri, karena beberapa faktor," jelasnya.

Untuk diketahui Kecamatan Nipah Panjang termasuk dalam daerah kumuh di Provinsi Jambi.

Kecamatan ini terdiri dari dua kelurahan dan delapan desa.

Dari 11 kecamatan di Tanjab Timur, selain Nipah panjang yang termasuk daerah kumuh adalah Kecamatan Sabak Timur, Sadu, Kuala Jambi, serta Mendahara hilir.

Ribuan Penduduk Krisis Air Bersih

Rasa senang mendadak terlihat dari sejumlah masyarakat di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur ketika hujan lebat mengguyur desa mereka, Minggu (1/7/2018).

Begitulah, kondisi di sana selama berpuluh-puluh tahun.

Persoalan ketersediaan air bersih tak kunjung tertangani tuntas.

Baca: Didorong Duet JK-AHY di Pilpres 2019, Begini Jawaban Jusuf Kalla, Kader Demokrat Bocorkan Reaksi SBY

Walhasil, hingga kini air hujan menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka.

"Kalau air hujan untuk minum, kalau air laut atau air (sungai) Batanghari Cuma bisa untuk mencuci, karena warnanya cokelat," kata Pardianti warga RT 02 Kelurahan Nipah Panjang I.

Halaman
123

Berita Terkini