Lagi Marak! Ini 6 Fakta Tentang Operasi Kelamin, Benarkah Bisa Orgasme?

Penulis: Fifi Suryani
Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi operasi kelamin

Dengan mengubah kelamin melalui operasi, seorang transgender tidak dapat lagi memperoleh keturunan. Seorang transgender dari pria ke wanita tidak dapat lagi mengeluarkan sperma akibat dibuangnya testis saat operasi. Begitu pula pada wanita yang mengubah kelamin menjadi penis, biasanya rahim dan organ reproduksi lainnya ikut diangkat.

Maka dari itu, sebelum melakukan operasi kelamin, seorang transgender harus benar-benar berpikir matang mengenai keputusannya tersebut. Karena apa yang sudah diubah tidak dapat dikembalikan seperti sedia kala.

Baca: Pembuat Sup yang Kejam

Baca: Realisasi PAD Tahun 2017 Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya

Baca: Pilkada Kerinci - Kapolda Jambi Akan Turun ke Kerinci Besok

5. Dapat menimbulkan gangguan mental hingga bunuh diri

Berhasil mengubah kelamin sesuai yang diinginkan tidak lantas menyelesaikan masalah bagi seorang transgender. Karena seorang transgender harus dihadapkan dengan pandangan keluarga dan masyarakat yang mungkin masih belum dapat menerima hal tersebut.

Jika kondisi ini tidak ditangani dengan tepat, maka dapat berujung pada masalah kejiwaan hingga percobaan bunuh diri.

6. Risiko kanker

Selain operasi kelamin, para transgender biasanya juga diberikan terapi hormon untuk mendukung perubahan fisik mereka. Salah satu contohnya adalah pemberian estrogen untuk memperbesar payudara dan membentuk lekuk tubuh menyerupai wanita asli.

Akan tetapi hormon ini jika distimulasi berlebihan justru dapat memicu terjadinya kanker.

Baca: Jangan Biarkan Hidup Anda Stres, Ini 10 Cara Terbebas dari Tekanan

Baca: Rata-rata Masa Sekolah di Sarolangun Hanya 7,34 Tahun Hingga Kelas 2 SMP

Baca: Kafilah Tanjabtim Targetkan Juara Satu pada MTQ ke-48 di Batang Hari

Baca: Masih Ingat Kasus Pembakaran Rumah Komisioner KPU Tebo? Pelaku Divonis Lebih Ringan

"Operasi kelamin yang dijalani oleh individu transgender merupakan pilihan atau hak yang bisa saja ditempuh," ujar dr. Theresia.

Ia berpesan, mengingat risiko dan konsekuensi yang akan mereka hadapi, sebaiknya tindakan operasi ini dipikirkan secara matang sebelum dilakukan, agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Berikut tautannya:

Sumber: Facebook/klikdokter.com

Berita Terkini