VIDEO

VIDEO: Ukiran Kayu Topik yang Jadi Sasaran Sopir Truk Untuk Perseneling Mobil, Harganya. . .

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Mungkin sebagian orang selalu mengeluh dengan hidupnya, entah dari segi apapun tetapi kebanyakan adalah persoalan financial, namun tidak bagi Topik.

Pemuda berusia 21 tahun ini, selalu mensyukuri terhadap apa yang ia dapat dalam usahanya. Topik merupakan seorang pengrajin ukiran kayu. Pekerjaan ini Ia tekuni sudah hampir dua tahun.

Ia tinggal di Desa Betung, Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari. Namun, beberapa minggu belakangan ini Ia mencoba mencari keberuntungan dengan berjualan di daerah Pal 11 Kecamatan Mestong Kabupaten Muarojambi.

Baca: Wacana Pemekaran Kecamatan di Sarolangun Terkendala Moratorium

Sudah sepekan Ia bolak-balik dari Pemayung ke Mestong. Di sebuah pondokan sederhana yang Ia buat sendiri lah tempatnya menedukan diri dari hujan dan panas. Menurutnya hal ini dilakukan hitung-hitung mencoba mencari keberuntungan rezeki.

"Baru seminggu lah disini. Coba-coba kan siapa tau ramai disini. Karena daerah sini juga jarang nampaknya yang jualan kek gini," ujarnya sembari membuat ukiran kayu berbentuk ular.

Menurutnya, rezeki Tuhan yang mengatur sedangkan kita sebagai manusia hanya bisa pasrah dan berusaha.

"Namanya rezeki itu Tuhan yang nentuin. Selebihnya kita cuma bisa berusaha kek gini," jelasnya.

Keahlian dalam mengukir kayu menjadi barang unik dan berguna ini Ia dapat dari sang mertua.

"Kalo datuk kami emang tau buat ini, cuma kalo kami belajarnya nian sama mertua. Seminggu lah belajar buat pahatan ni," lanjutnya

Pemuda yang memiliki seorang istri, Yohana (21) dan seorang anak, Rahmat Hanafi (2) ini bisa memgerjakan berbagai macam bentuk pahatan.

Baca: Menikmati Kecipak Air dari Atas Ketek di Sungai Batanghari. Begini Keseruannya

Baca: Warga 6 Desa Pertanyakan Soal Tenaga Kerja di PT Semen Barturaja, Ini Jawaban Dirut

"Insha allah segala macam bentuk ukiran bisa lah dibuat. Kek bentuk ular, macan, arwana,burung. Itu biso, asbak biso jugo," ujarnya

Ia menjelaskan bahwa usaha ini Ia ambil karena tidak terlalu banyak resiko. Dan ditambah lagi dukungan dari sang istri.

Ia menceritakan bahwa sebelum memutuskan untuk menekuni usaha ukiran kayu ni, banyak kerjaan yang Ia lakukan bahkan ia sempat bekerja menjadi kuli bangunan.

"Sebelum ini sempat kerja PT, kerja bangunan. Segala kerjaan lah, yang penting halal itu be intinya," tuturnya

Namun menurut Topik pekerjaan sebelumnya yang Ia lakoni terlalu menghabiskan waktu sehingga waktu untuk keluarga tidak terlalu banyak. Keputusan ini Ia ambil sebelum menikahi Yohana.

"Kita kerja kek gini enak. Ya walaupun rezeki tergantung dari Tuhan dan usaha kita. Kalo kerjaan sebelumnya waktu untuk keluarga kurang, kalo ini kan bebas kita bisa kemana-mana," sampainya.

Baca: VIDEO: Sidak Jalan Sam Ratulangi, DPRD Kota Jambi Berang Lihat Kendaraan di Sana

Baca: Polisi Ringkus Pelaku Curanmor, Bambang Tak Berkutik

Baca: Ratusan Izin Dikeluarkan Tahun Lalu, Minerba Kewenangan Pusat

Untuk bahan, Ia mengunakan kayu jenis Kayu Merelang dan Sungkai. Terkadang Ia mengambil sendiri di hutan atau membeli dari penjual kayu. Karena dianggap kualitas kayu ini paling bagus dibanding kayu lainnya. Sehari Ia bisa mengerjakan hingga lima buah hasil pahatan.

"Untuk pengerjaan itu tergantung kadang sehari bisa dapat dua, kalo yang mudah dapat lima. Kalo untuk harga itu mulai dari 50 ribu sampai 180 ribu tergantung motif," Jelasnya.

Terkait dengan pendapatan selama sehari Ia menjelaskan bahwa tidak tentu. Terkadang jika ramai dan rezeki lagi mujur bisa mencapai Rp 500 ribu dalam sehari.

"Sehari alhamdulillah lah bisa tejual kadang lima. Tergantung rezeki kita lah lagi, kadang cuma satu. Tapi alhamdulillah selama ini selalu ada yang beli," pungkasnya.

Ia berharap kedepannya memiliki toko yang tetap.

"Harapannya ya pengen punya toko. Jadi dak kemana-mana. Kita stay di toko, buatnya di situlah, jualan juga disitu," tambahnya.

Baca: Triwulan I, Serapan APBD Baru 13 Persen

Baca: Kapolsek Bantah Penyebab Kebakaran di Beliung dari Bom Molotov

Baca: Untuk Motivasi Siswa, Kopassus SMPN 3 Sungai Penuh Adakan 13 Lomba

Baca: Pilkada Kerinci - Terduga Pengerusakan Posko Timses Adirozal - Ami Taher Diamankan

Berita Terkini