Advertorial

Tim Mahasiswa Teknik Pertambangan UNJA Borong 7 Piala Ajang Nasional di USK

Tim Pionero Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTP) Universitas Jambi (UNJA) berhasil meraih Juara Umum II dalam ajang SMEN 2025

Editor: Suci Rahayu PK
Humas Unja
Tim Pionero Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTP) Universitas Jambi (UNJA) berhasil meraih Juara Umum II dalam ajang SMEN 2025 

TRIBUNJAMBI.COM, Jambi – Tim Pionero Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTP) Universitas Jambi (UNJA) berhasil meraih Juara Umum II dalam ajang SMEN 2025 (Syiah Kuala Mining Engineering Competition 2025) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (USK) pada tanggal 15-21 September 2025.

Tim ini berasal dari Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNJA. Tim ini beranggotakan 6 mahasiswa dan dipimpin oleh Aldo Hernanda dengan anggotanya yaitu Bhima Niandra Bachtiar, Chiara Aniqah Chatlina, Andre Roman Khadafi, Arif Pratama, Zefanya Mulia Anrifky S.

Dalam kompetisi yang diikuti oleh berbagai universitas ternama di Indonesia ini, tim Pionero menunjukkan kemampuan terbaiknya dengan berhasil meraih prestasi di seluruh cabang lomba sekaligus, yaitu:

* Juara 1 Bench Blasting
* Juara 1 Mine Surveying
* Juara 1 Hand Mucking
* Juara 2 Tie In
* Juara 2 Mine Plan Design
* Juara 3 Panning
* ⁠Juara 3 Written Test

Atas pencapaian luar biasa tersebut, tim Pionero berhasil membawa pulang hadiah uang tunai dengan total Rp7.000.000 dan 7 piala.

Baca juga: Tak Hanya Kontraktor, Eks Kabareskrim Ungkap Spektrum Jerat Hukum Tragedi Sidoarjo: Pidana, Perdata

Baca juga: Liciknya ASN Nyamar Jadi Jaksa Agung, Nekat Datangi Kejari OKI hingga Berencana Temui Bupati Lampung

Dosen pembimbing, Yudi Arista Yulanda, S.T., M.T., menyampaikan rasa bangga dan harapannya terhadap semangat dan kerja keras tim.

“Alhamdulillah, kami merasa sangat bangga dengan capaian luar biasa yang telah diraih oleh tim kita sebagai Juara Umum II pada kegiatan kemarin. Pencapaian ini tentu bukan hal yang mudah, mengingat kita memiliki beberapa keterbatasan. 

Namun justru di balik keterbatasan itulah lahir semangat juang, kerja sama, dan komitmen yang membuat kita mampu bersaing di tingkat nasional. Kami berharap prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan sesaat, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus berkembang, meningkatkan kapasitas diri, dan menorehkan prestasi yang lebih tinggi di masa mendatang,” ujarnya.

Chiara Aniqah, salah seorang anggota tim mengungkapkan motivasi dibalik keterlibatan tim dalam mengikuti kompetisi tersebut.

“Motivasi kami mengikuti kompetisi ini adalah untuk menambah pengalaman dan wawasan di bidang pertambangan secara langsung melalui ajang kompetisi, selain itu juga sebagai tantangan untuk menguji kemampuan teori dan praktik yang telah dipelajari selama perkuliahan dan menjadi wadah pengembangan diri, baik dalam aspek akademik, keterampilan teknis, maupun kerja sama tim. 

Memperluas jaringan pertemanan dengan mahasiswa dari universitas lain serta mengenal dunia industri pertambangan lebih dekat, memberikan kontribusi positif dan membawa nama baik kampus/organisasi melalui prestasi, dan terakhir untuk menumbuhkan rasa percaya diri serta motivasi untuk terus belajar dan berkembang di bidang pertambangan,” ungkap Chiara.

Sebelum mengikuti perlombaan, tim Pionero melakukan persiapan yang matang dengan pembentukan tim sesuai kemampuan masing-masing, latihan teori dan praktik secara rutin, serta simulasi perlombaan untuk mengantisipasi kendala teknis di lapangan.

“Kami membentuk tim dengan pembagian tugas sesuai kemampuan masing-masing, lalu kami juga melakukan latihan rutin, baik teori maupun praktik sesuai cabang perlombaan, setelah itu kami membuat strategi dan simulasi lomba untuk mengantisipasi kendala, dan juga menjaga kekompakan, kedisiplinan, serta komunikasi antar anggota, dan yang paling penting mempersiapkan mental dan fisik dengan baik agar siap menghadapi perlombaan, lalu kami juga selalu melakukan evaluasi dan perbaikan dari hasil latihan sebelumnya,” jelas Chiara.

Meski demikian, perjuangan mereka tidak berjalan tanpa hambatan. Tim Pionero menghadapi berbagai tantangan seperti persaingan ketat antar universitas, keterbatasan waktu latihan, serta tekanan mental dan fisik selama lomba berlangsung.

Baca juga: Reaksi Menkeu Purbaya Tahu Dedi Mulyadi Minta Donasi Rp1.000 Per Hari dari Warga Jabar: Terserah

“Selama mengikuti acara ini kami menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan ketat antar universitas, keterbatasan waktu persiapan, hingga tekanan mental dan fisik selama perlombaan, kami juga harus beradaptasi dengan aturan lomba yang berbeda dari kebiasaan belajar serta menghadapi kendala teknis, seperti peralatan dan komunikasi tim,” tambah Chiara.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved