Ratusan Warga Kepung PLTA Kerinci

Warga Pulau Pandan Mengaku Diteror, Kini Khawatir Demonstrasi PLTA Kerinci

Terkait dampak proyek PLTA Kerinci  yang dikelola PT Kerinci Merangin Hidro, warga Desa Pulau Pandan meminta kompensasi

Penulis: Herupitra | Editor: asto s
TRIBUN JAMBI/ISTIMEWA
DIBEBASKAN - Tujuh warga Desa Pulau Pandan, Kabupaten Kerinci, yang ditahan saat demonstrasi di PLTA Kerinci, dibebaskan, Minggu (24/8/2025) malam. Mereka ditahan sejak Jumat (22/8/2025). das 

Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait isu ancaman penangkapan tersebut. 

Di sisi lain, masyarakat mendesak agar aparat tidak berpihak dan tetap menjunjung tinggi prinsip demokrasi.

“Jangan ada teror. Jangan ada kriminalisasi. Kami hanya menuntut hak kami,” pungkas warga.

Pantauan di lokasi proyek PLTA di Sungai Tanjung Merindu pada Minggu (24/8), tidak terlihat lagi masyarakat berkumpul seperti saat demo kemarin. 

Beberapa alat berat terlihat terus melakukan pekerjaan.

Soal Kompensasi Belum Ada Titik Temu

Besaran kompensasi antara warga Desa Pulau Pandan dan PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) selaku pengelola PLTA, belum ada titik temu.

Warga Desa Pulau Pandan dan Desa Karang Pandan menyatakan penolakan tawaran kompensasi Rp5 juta per kepala keluarga (KK) yang diberikan pihak perusahaan. 

Warga menilai jumlah tersebut terlalu kecil dibandingkan dampak yang mereka alami akibat proyek tersebut.

Buntut dari persoalan PLTA Kerinci yang berlokasi di daerah Sungai Tanjung Merindu itu, warga sudah beberapa kali menggelar aksi demontrasi. 

Namun, pihak perusahaan tak menggubris dan tetap melanjutkan proyek.

Menurut warga, adanya proyek PLTA akan membuat mata pencaharian mereka sebagai nelayan terganggu. 

Sebab sejak dimulainya konstruksi pintu air proyek tersebut pada tahun sebelumnya, masyarakat mulai merasakan dampak langsung terhadap mata pencaharian, terutama yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian, perikanan sungai, dan nelayan darat.

Aliran Sungai Berubah Drastis

Aliran Sungai Tanjung Merindu yang dulunya deras dan menjadi sumber pengairan utama sawah, kini berubah drastis. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved