Pecah Tangis Ajie Ketika Mpok Alpa Dimakamkan, Sempat Pulang ke Rumah Pakai Selang Oksigen

TRIBUNJAMBI.COM - Pecah tangis suami Mpol Alpa, Ajie Darmaji ketika melihat jenazah istrinya dimakamkan.

Diketahui Mpok Alpa dimakamkan di TPU Kujaran, dekat Studio Persari, Jakarta Selatan, Jumat (15/8/2025).

Sebelumnya Ajie Darmaji sempat menggunakan selang infus ketika pulang ke rumahnya bersama Mpok Alpa yang sudah wafat.

Sejumlah rekan artis ikun hadir di pemakaman Mpok Alpa, seperti Raffi Ahmad hingga Irfan Hakim.

Tampak raut wajah Ajie Darmaji begitu terpukul atas kepergian Mpok Alpa.

Momen kesedihan yang dialaminya terekam jelas di rumah duka, di mana ia menunjukkan betapa beratnya kehilangan sang istri. 

Baca juga: Jirayut Masih Tak Menyangka Mpok Alpa Meninggal Dunia: Anak-anaknya Masih Kecil

Baca juga: Pilu Bayi Kembar Mpok Alpa di Samping Jenazah Sang Ibu, Digendong Irfan Hakim dan Raffi Ahmad

Baca juga: Terkuak Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia, Ada Rahasia Penyakitnya, Belum Setahun Lahir Anak Kembar

Dalam keadaan fisik yang lemah, Ajie tampak tak berdaya dan harus mendapatkan bantuan dari kerabat untuk bergerak.

Ajie bukan hanya sekadar suami, melainkan juga pendukung setia Mpok Alpa dalam karier maupun kehidupan pribadinya. 

Kehilangan sosok yang selalu ada di sampingnya selama ini tentunya menjadi pukulan yang sangat berat bagi dirinya.

Kondisi lemas yang dialami oleh suami Mpok Alpa ini mencerminkan betapa dalamnya cinta dan ketergantungan yang ia miliki terhadap istri yang dinikahinya pada 12 Desember 2014.

Kehadiran Mpok Alpa dalam hidupnya bukan hanya sebagai pasangan, tetapi juga sebagai sahabat dan teman seperjuangan yang selalu mendampinginya dalam setiap langkah.

Dengan segala yang telah dilalui bersama, kehilangan ini tentu sangat menyakitkan bagi Ajie.

Sebelum meninggal, Mpok Alpa diketahui sedang berjuang melawan kanker. Penyakit ini menjadi penyebab utama kepergiannya yang tiba-tiba.

Meskipun informasi ini tidak disampaikan secara terbuka kepada publik, Raffi Ahmad mengonfirmasi bahwa Mpok Alpa telah berjuang selama tiga tahun.

Keputusan Mpok Alpa untuk menyembunyikan penyakitnya dari publik mencerminkan keinginannya untuk menjalani perjuangan ini secara pribadi.