Berita Viral

Nasib Pemuda Ditikam Ayah Pacarnya Saat Ngapel ke Rumah, Padahal Cuma Minta Izin: Tidak Senang

Korban bernama Kadarta Reza (30) mengalami luka serius usai ditikam ayah pacar di Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Nasib Pemuda Ditikam Ayah Pacarnya Saat Ngapel ke Rumah, Padahal Cuma Minta Izin: Rupanya Ada Dendam 

TRIBUNJAMBI.COM - Nasib seorang pemuda ditikam ayah pacar gegara tidak senang.

Korban bernama Kadarta Reza (30) mengalami luka serius usai ditikam ayah pacar di Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas, Senin (11/8/2025).

Diketahui ayah kekasih korban tersebut bernama Autar.

Kejadian ini sebelumnya dibenarkan oleh Kapolres Musi Rawas, AKBP Agung Adhitya Prananta melalui Kasat Reskrim AKP Ryan Tiantoro Putra dan Kanit Pidum IPDA Novra Robialda.

Dijelaskan Novra Robialda, pelaku rupanya tidak senang dengan pemuda yang mendekati putrinya itu.

"Motif sementara, karena pelaku tidak senang dengan korban yang mendekati putrinya," jelas Kanit saat dikonfirmasi, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Penyebab 20 Senior Cambuk hingga Injak Prada Lucky di Sel Tahanan Terkuak, Ada Pembinaan Prajurit

Baca juga: Partai Ummat Kini di Bawah Kepemimpinan Ketua Umum Baru Aznur Syamsu Periode 2025 - 2030

Dijelaskan, insiden bermula saat korban meminta izin kepada ibunya untuk pergi ke Desa Petunang guna menemui sang kekasih, Anjeli.

Korban berangkat sendirian menggunakan sepeda motor.

Sesampainya di lokasi, korban bertemu dengan Zainal, saudara Anjeli, yang kemudian memberitahukan kepada ayah mereka mengenai kedatangan Kadarta.

Tanpa diduga, pelaku langsung mendatangi korban sambil membawa sebilah pisau, lalu menikam korban pada bahu kanan.

Pelaku kembali menyerang, menusukkan pisau ke arah punggung korban, menyebabkan empat luka tusuk tambahan.

"Total ada lima luka tusuk yang diderita korban, satu di bahu dan empat di punggung," ujar Kanit.

Usai penyerangan, korban sempat melarikan diri ke area kebun di sekitar lokasi kejadian.

Beruntung, ia ditemukan oleh warga dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Pihak keluarga korban yang tidak terima atas kejadian ini langsung melaporkan kasus tersebut ke Polres Musi Rawas. 

Aparat kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa pakaian korban, yakni satu helai kaos lengan pendek warna hitam dan celana jeans panjang berwarna biru.

Bocah Kelas 4 SD Tikat Siswa SMP 

Siswa SMP dibunuh siswa SD di Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan. 

Korban seorang pelajar kelas 2 MTs atau setara SMP bernama Riski (13). Sedangkan pelaku bocah kelas 4 SD inisial JM (9). 

JM menusuk Riski hingga berujung tewas. 

Polisi telah membawa JM untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan. 

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Jumat (8/8/2025).

Pelaku yang masih duduk di bangku kelas 4 SD tersebut merupakan warga Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Sumsel.

Tragedi berdarah ini tepatnya rerjadi di tepi Jalan Poros Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir.

Dari keterangan saksi yang melihat detik-detik pembunuhan tersebut, peristiwa penusukan itu berawal dari perkelahian antara korban dan pelaku.

JM kemudian mengeluarkan senjata tajam jenis pisau dan menusuk leher sebelah kiri korban.

Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Pauh, namun nyawanya tak tertolong.

Korban meninggal dunia apada pukul 13.15 WIB.

"Untuk motif ataupun penyebab keduanya berkelahi, saat ini masih dalam proses penyidikan oleh petugas," tutup Kasat. 

Menurut penuturan tetangga, Riski dan pelaku JM merupakan teman bermain bersama.

Tempat tinggal mereka juga hanya bersebelahan desa.

Sekretaris Desa (Sekdes) Pauh 1 Kecamatan Rawas Ilir, Deri menerangkan kejadian berdarah di desanya terjadi tanpa banyak saksi.

Pasalnya kejadian tersebut berlangsung saat waktu shalat Jumat.

"Benar, kejadiannya mungkin sekira pukul 12.30 Wib, waktu sholat Jum'at. Kalau cerita jelasnya tidak tahu," kata Sekdes saat dikonfirmasi Sripoku.com, Jumat (8/8/2025).

Sekdes mengaku, informasi kejadian tersebut diterimanya, saat dirinya baru keluar dari Masjid usai melakukan sholat Jumat. 

Kemudian, dia pun langsung ke Puskesmas untuk melihat korban. 

"Denger dari saksi juga tidak tahu ceritanya, apa bertengkar atau seperti apa, tahu-tahu sudah ditusuk, kena di bagian leher. Pakai gunting (red-pisau) nusuknya," ungkapnya.

Detik-detik pelaku yang masih anak-anak digiring pihak berwajib pun viral di media sosial.

JM menggunakan kemeja dan celana jeans didampingi pihak kepolisian.

Rumahnya pun dipenuhi warga yang menyiapkan gawai untuk merekam pelaku pembunuhan di bawah umur.

Akun Instagram @info.muratara ikut mengunggah video detik-detik penggiringan JM.

"Pelaku yang masih anak-anak diamankan ke Mapolres Musi Rawas Utara dan suasana pengantaran jenazah ke rumah duka," tulis video yang diunggah.

Dikonfirmasi  Kapolres Muratara, AKBP Rendi Surya Aditama, melalui Kapolsek Rawas Ilir, AKP Andri Firmansyah membenarkan pelaku telah dibawa ke Polres Muratara.

"Korban meninggal dunia. Sedangkan pelaku sudah diamankan dan akan dibawa ke Polres Muratara," kata Kapolsek saat dikonfirmasi pada Jumat (8/8/2025) sore.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Bocah SD Tikam Siswa MTs di Muratara Hingga Tewas, Padahal Tetangga Desa dan Sering Bersama

Kronologi Bocah SD Tikam Siswa SMP Hingga Tewas

Penikaman ini bermula dari perkelahian biasa. 

Perkelahian disebut menjadi pemicu seorang bocah SD nekat menikam leher pelajar MTS kelas II bernama Riski (13) warga Dusun II Desa Pauh I Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumsel, Jumat (8/8/2025).

Tindakan itu menyebabkan korban tewas akibat luka yang dialaminya. 

Peristiwa yang sempat membuat warga heboh tersebut terjadi pada Jumat (8/8/2025) di Jalan poros Desa Pauh Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.

Kapolres Muratara, AKBP Rendy Surya Aditama melalui Kasat Reskrim, Iptu Nasirin saat dikonfirmasi pada Sabtu (9/8/2025) membenarkan kejadian tersebut.

"Korban bernama Riski (13) warga Dusun II Desa Pauh I Kecamatan Rawas Ilir. Sedangkan pelaku berinisial JM (9) kelas 4 SD warga Kecamatan Rawas Ilir," kata Kasat.

Korban Riski, tewas dalam insiden tersebut, dengan luka tusuk pada bagian leher sebelah kiri. 

Sebelumnya, dikabarkan senjata tajam (Sajam) yang digunakan pelaku menikam korban adalah sebilah gunting, namun ternyata sebilah pisau. 

Dijelaskan Kasat, berdasrakan keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP), kejadian tersebut berawal dari perkelahian antara korban dan pelaku.

Kemudian lanjut Kasat, pelaku mengeluarkan sajam jenis pisau dan langsung menusuk leher sebelah kiri korban Riski. 

Selanjutnya korban, langsung dilarikan ke Puskesmas Pauh, namun sekira pukul 13.15 Wib korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis Puskesmas Pauh.

"Untuk motif ataupun penyebab keduanya berkelahi, saat ini masih dalam proses penyidikan oleh petugas," tutup Kasat. 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved