Polemik di Papua

MENGENAL Prada Yahya, Prajurit TNI yang Gugur dalam Kontak Tembak dengan KKB Papua

Prada Yahya, prajurit TNI Angkatan Darat dari Yonif 500/Sikatan, gugur dalam kontak tembak dengan KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Prada Yahya, prajurit TNI Angkatan Darat dari Yonif 500/Sikatan, gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua. 

TRIBUNJAMBI.COM – Prada Yahya, prajurit TNI Angkatan Darat dari Yonif 500/Sikatan, gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Kontak tembak itu terjadi di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat (8/8/2025). 

Kabar duka ini membawa kesedihan mendalam bagi keluarga dan kerabatnya di Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Prada Yahya, yang lahir pada 19 Januari 2000, merupakan putra keempat dari lima bersaudara pasangan Dariansyah dan Safiyah. 

Sosoknya dikenal sebagai pribadi yang ramah dan bertanggung jawab. 

Dia mengikuti jejak sang kakek dengan menjadi seorang prajurit.

"Kakek kami tentara juga dulu. Kemudian tertular ke cucunya," kenang Ihar, sepupu Yahya.

Chat Terakhir dan Firasat Keluarga

Kabar duka ini datang setelah Yahya sempat menghubungi keluarga sehari sebelumnya. Sela, kakak iparnya, menceritakan, "Chat terakhirnya, Kamis. 

Baca juga: KKB PAPUA Tuduh Aparat Tembak Anak Sekolah di Dogiyai, Minta Presiden Prabowo Turun Tangan

Baca juga: BEBAS Usai Dapat Amnesti dari Prabowo, Gus Nur Tetap Ragukan Keaslian Ijazah Jokowi

Baca juga: BOS Judi Sabung Ayam di Lampung Divonis 3,5 Tahun dan Dipecat dari TNI, Peltu Lubis Pikir-pikir

Dia bilang hari Minggu tidak bisa online."

Ibunda Yahya, Safiyah, mengenang putranya sebagai sosok yang selalu mengabari keluarga meski bertugas jauh. 

"Dia sering menghubungi kami. Terakhir chatnya itu hari Kamis," ujar Safiyah sambil terisak. 

Air mata Safiyah tak henti mengalir saat menerima tamu yang datang menyampaikan belasungkawa, menunjukkan betapa dalam kesedihannya kehilangan sang putra kebanggaan.

Dikenal Pendiam dan Sopan

Selain keluarga, teman-teman sekolah Yahya juga terkejut dan berduka. 

Samsul, teman sekelasnya di SMKN 2 Marabahan, mengenang Yahya sebagai sosok yang pendiam, sopan, dan penuh ketenangan. 

"Dia jarang bicara, kecuali kalau ada hal yang benar-benar membuatnya penasaran. Tapi kalau sudah bicara, dia selalu sopan, terutama kepada guru-guru," kenang Samsul.

Samsul mengaku kaget saat mengetahui Yahya diterima sebagai anggota TNI karena Yahya tidak pernah bercerita soal cita-citanya itu di sekolah. 

Baca juga: PERINGATAN KERAS KKB Papua ke Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI: Stop Kirim Pasukan

Baca juga: SARAN Hotman Paris ke Fans Kala Nikita Mirzani Hadapi dr Reza Gladys di Kasus Pemerasan dan TPPU

Kabar gugurnya Yahya awalnya sulit ia percaya hingga akhirnya ia melihat foto dan ucapan duka di grup alumni. 

"Rasanya berat menerima kenyataan bahwa teman sekelas saya dulu, yang begitu tenang dan baik, kini telah tiada," tutur Samsul.

Jenazah Prada Yahya telah diterbangkan dari Papua ke Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, untuk disemayamkan. 

Kepergiannya meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang mengenalnya, dari seorang siswa pendiam menjadi prajurit yang berani mengabdi kepada negara hingga akhir hayatnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pohon Mulai Langka dan Dinilai Berbahaya, Lomba Panjat Pinang Ditiadakan di Batang Hari

Baca juga: KEJANGGALAN Ayah Putri Apriyani Uang RP 35 Juta Hilang Usai Anaknya Tewas Terbakar: Dari Ibunya

Baca juga: Ketum KONI Letjen TNI Purn Marciano Norman Hadir dan Apresiasi Open Tournament Catur JBC CUP 2025

Baca juga: 3 Kabupaten Kota di Jambi Lepas Jika Provinsi Sumatera Tengah Berdiri, Ini Kerugiannya

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved