Berita Viral

KEJANGGALAN Ayah Putri Apriyani Uang RP 35 Juta Hilang Usai Anaknya Tewas Terbakar: Dari Ibunya

Kematian Putri Apriyani kini penuh kejanggalan. Putri Apriyani tewas dikosan di wilayah Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu, Sabtu (9/8/2025).

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
KEJANGGALAN Ayah Putri Apriyani Uang RP 35 Juta Hilang Usai Anaknya Tewas Terbakar: Dari Ibunya 

TRIBUNJAMBI.COM - Kematian Putri Apriyani kini penuh kejanggalan. Putri Apriyani tewas dikosan di wilayah Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu, Sabtu (9/8/2025).

Hingga kini pihak kepolisian belum menyimpulkan kematian Putri Apriyani.

Namun orangtua Putri Apriyani mengungkapkan sebelum anaknya ditemukan tewas ada mengirimkan uang Rp 35 juta.

Sang ayah, Karja, menilai Putri Apriyani ini menjadi korban pembunuhan.

Karja mengungkapkan sehari sebelum tewas, anaknya sempat disuruh mengambil uang transferan dari ibu Rp 35 juta.

Uang Rp 35 juta berasa dari ibunya yang kini bekerja di luar negeri.

Baca juga: SADISNYA Kematian Putri Apriyani Tewas Dibakar hingga Gosong, Warga Sempat Dengar Suara Tangisan

Baca juga: IBU MUDA Ditipu Mantan Pacar Uang Rp 83 Juta Dibawa Kabur, Sempat Dirayu Ingin Dinikahi: ATM Diambil

Baca juga: RAMBO dari Papua! Jejak Letda Purn Darius Bayani, Pantas Diberi Bintang Sakti oleh Presiden Prabowo

Uang itu akan dipakai untuk pembayaran gadai sawah.

"Putri saya suruh ambil uang transferan dari ibunya sebesar Rp 35 juta untuk keperluan menggadai sawah. Tapi semalaman ditunggu, Putri belum juga datang. Tahunya dapat kabar seperti itu," terang Karja kepada awak media, Senin (11/8/2025).

Tak hanya kehilangan putri tercintanya.

Karja pun belum mengetahui persis keberadaan uang kiriman dari ibu korban tersebut.

Sementara, polisi telah mengamankan tas, ponsel, dan dompet, masih diamankan oleh petugas untuk kebutuhan penyelidikan.

Di sisi lain, ganjilnya kematian Putri masih menyimpan beribu tanda tanya.

Tamsin (58) paman korban meyakini kematian keponakannya bukan disebabkan kecelakaan atau serangan penyakit.

Kejanggalan itu membuat Tamsin geram. Ia bahkan meminta agar bersama-sama mengawasi jalannya penyelidikan.

"Anak yang sejak kecil diasuh dan dibesarkan oleh orang tuanya, sudah dewasa nyawanya diambil dengan cara yang tidak masuk akal. Kami minta rekan-rekan media mengawal kasus ini supaya penyebabnya terang benderang," tukas Tamsin.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved