RSUD Kota Jambi Disomasi
Wali Kota Jambi Minta Dinkes Audit RSUD Abdul Manap, Imbas Bocah Meninggal usai Perawatan
Wali Kota Jambi, Maulana, mengatakan sudah menerima laporan bocah 4 tahun meninggal dunia usai pengobatan di RSUD Abdul Manap
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Wali Kota Jambi, Maulana, mengatakan sudah menerima laporan terkait Affan Al Farizi bocah 4 tahun meninggal dunia setelah menjalani pengobatan di RSUD Abdul Manap.
Maulana juga meminta Dinas Kesehatan melakukan audit medis menyeluruh.
“Kalau ditemukan pelanggaran, akan ada sanksi sesuai aturan. Tapi kita juga paham bahwa kondisi pasien bisa berubah cepat. Yang penting pelayanan medis dilakukan profesional dan sesuai prosedur,” ujarnya.
Kronologi Somasi
Diketahui, keluarga Affan, bocah asal Kebun Kopi, Kota Jambi, melayangkan somasi kepada RSUD Abdul Manap usai Affan meninggal dunia setelah menjalani pengobatan di rumah sakit tersebut.
Somasi disampaikan langsung oleh ayah Affan, Dedi Harianto, didampingi kuasa hukumnya, Bahari SH MSi.
Mereka menilai ada dugaan kelalaian dalam penanganan medis.
Affan sebelumnya mengalami demam selama lebih dari dua minggu dan sempat dirawat di Puskesmas Kebun Kopi sebelum dirujuk ke RSUD Abdul Manap.
Baca juga: Awal Mula RSUD Abdul Manap Jambi Disomasi Usai Bocah 4 Tahun Meninggal, Demam dan Disuruh Pulang
Di poli anak, menurut keluarga, Affan diperiksa oleh dokter yang juga sedang membimbing dokter muda (Koas).
“Klien kami melihat dokter tidak fokus karena sibuk membimbing dan menegur Koas saat memeriksa anak mereka,” ujar Bahari.
Setelah diperiksa, dokter memberi resep obat dan menyarankan pasien pulang.
Namun, kondisi Affan memburuk keesokan harinya.
Ia muntah cairan kuning dan hijau, lalu dibawa kembali ke IGD RS Abdul Manap.
“Di IGD, dokter menyatakan kondisi pasien kritis dan menyayangkan kenapa tidak dibawa sejak awal. Padahal sehari sebelumnya sudah periksa di rumah sakit,” tambah Bahari.
Affan dinyatakan meninggal dunia pada Selasa, 1 Juli 2025, pukul 11.00 WIB, setelah upaya medis selama sekitar 20 menit.
Keluarga mempertanyakan mengapa tidak dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti tes darah atau rontgen, serta alasan tidak diberi rekomendasi rawat inap.
Mereka meminta audit medis untuk memastikan apakah ada kelalaian atau kesalahan prosedur.
“Kami ingin pelayanan kesehatan diperbaiki. Ini peringatan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Bahari.
Baca juga: Bocah di Kota Jambi Demam, Dokter RSUD Bilang Tak Perlu Rawat Inap, Besoknya Meninggal
RSUD Abdul Manap Klarifikasi
Pihak RSUD Abdul Manap membantah adanya kelalaian. Dalam klarifikasi resmi, mereka menyebut seluruh prosedur medis sudah sesuai SOP.
“Pasien datang dengan keluhan batuk dua minggu, tanpa demam atau muntah. Tanda vital normal dan tidak ada indikasi rawat inap,” jelas perwakilan RSUD.
Disebutkan, dokter yang menangani, dr Sabar Hutabarat SpA, sedang membimbing dokter muda, namun tetap memeriksa pasien sesuai prosedur dan memberi resep yang sesuai indikasi.
Kondisi pasien memburuk keesokan harinya akibat muntah hebat yang menyebabkan kekurangan cairan dan elektrolit hingga memicu kejang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.