Berita Bungo

Juliana Jadi Perempuan SAD Pertama yang Kuliah, Menyalakan Harapan dari Dalam Rimba

Juliana, perempuan pertama dari Suku Anak Dalam (SAD) di Bungo yang berhasil kuliah, menjadi simbol perubahan. Ia kuliah demi menjaga adat dan hutan

Penulis: Khusnul Khotimah | Editor: Nurlailis
Tribunjambi.com/ Khusnul Khotimah
Juliana, perempuan pertama dari Suku Anak Dalam (SAD) di Bungo yang berhasil kuliah, menjadi simbol perubahan. 

Tribun Jambi juga berkesempatan untuk langsung mencicipi ikan asap olahan suku anak dalam di dusun ini dan memuji kelezatan ikan asap tersebut. 

Rasanya gurih, aroma asapnya tidak terlalu menyengat, lembut di mulut, apalagi saat dicocol sambal kecap bawang dan tomat buatan mereka.

”Ikan asap ini enak sekali. Rasa smoke-nya pas, tidak terlalu kuat. Dagingnya lembut,” ujar Tribun Jambi saat mencicipinya.

Dusun Dwi Karya Bhakti kini tampak sangat berbeda dibanding beberapa tahun silam. 

Dari pantauan langsung Tribun Jambi, sebagian warga telah berpakaian layaknya masyarakat umum. 

Mereka tak canggung menggunakan handphone, bahkan sudah banyak yang memiliki motor. 

Bahkan ada keluarga memiliki mobil.

Ada rumah yang sudah direhabilitasi dan berdiri kokoh. 

Akses jalan ke dusun juga sudah cukup baik beraspal meski harus menempuh jarak cukup jauh dari kota. 

Untuk sinyal, hanya kartu -kartu tertentu yang bisa digunakan, namun cukup untuk komunikasi dasar.


Tak hanya ramah, warga SAD di dusun ini juga mudah diajak bercerita. 

Mereka terbuka, aktif berbicara, dan antusias menceritakan perubahan yang mereka alami. 

Juliana menutup perbincangan dengan satu harapan kuat agar pemerintah terus memberi dukungan pendidikan untuk komunitas SAD

Ia percaya, pendidikan adalah jembatan terbaik untuk membawa kaumnya menjadi lebih maju, tanpa harus kehilangan jati diri.

“Saya ingin adik-adik saya (SAD) bisa lebih maju, tapi juga tetap menjaga nama baik suku kami,” tuturnya dengan suara penuh harap.

Juliana kini menjadi nyala kecil di tengah hutan yang sedang berubah. 

Ia bukan hanya anak muda dari suku terpinggirkan ia adalah harapan, bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari satu langkah kecil, dan bahwa perempuan dari dalam rimba pun bisa bersuara, berdiri, dan bermimpi.

Update berita Tribun Jambi di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved