Berita Bungo
Juliana Jadi Perempuan SAD Pertama yang Kuliah, Menyalakan Harapan dari Dalam Rimba
Juliana, perempuan pertama dari Suku Anak Dalam (SAD) di Bungo yang berhasil kuliah, menjadi simbol perubahan. Ia kuliah demi menjaga adat dan hutan
Penulis: Khusnul Khotimah | Editor: Nurlailis
Di Universitas Muhammadiyah Jambi, ia mendapat sambutan hangat.
Rektor kampus tersebut langsung menawarkan beasiswa.
Namun, keputusannya kuliah menuai konflik di komunitasnya.
“Orang tua saya mendukung. Tapi dari komunitas lain, saya dibilang melanggar adat. Katanya perempuan tak boleh jauh dari orang tua,” kenangnya.
Juliana menerima cibiran dan tudingan negatif. Tapi tekadnya tak surut.
Ia menjelaskan bahwa tujuannya kuliah justru demi menjaga adat dan hutan.
Ia pun memilih jurusan Kehutanan agar kelak bisa membantu komunitasnya menjaga hutan dengan pendekatan ilmiah.
“Kalau saya paham tentang hutan, saya bisa bantu komunitas saya mempertahankannya,” ucapnya.
Meski sudah menyelesaikan kuliah, Juliana belum bekerja. Ia mengakui bahwa tekanan sosial dan stigma masih menjadi tantangan tersendiri.
Namun ia ingin menjadi contoh bagi generasi berikutnya.
“Saya tetap ingin bekerja dan memberi motivasi ke adik-adik SAD lainnya,” katanya pelan.
Tak hanya pendidikan, kehidupan ekonomi warga SAD pun mulai berkembang.
Di kelompok Juliana, warga mengelola beberapa kegiatan ekonomi berbasis budaya dan alam seperti Pengolahan ikan asap, Budidaya ikan, Kerajinan anyaman rotan yang diwariskan sejak zaman nenek moyang. Yang paling menonjol adalah ikan asap.
Produk olahan mereka telah mendapat izin BPOM dan sudah rutin ikut pameran. Ikan-ikan itu juga dititipkan di toko-toko lokal sekitar dusun.
“Satu pcs isinya sekira tiga ekor, kami jual sekira Rp20 ribu,” jelas Juliana.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.