3 Tahun Lalu Tukang Bakso Dibunuh di Merangin Jambi, Wanita Ini Curhat Kasus Tak Juga Ada Tersangka

TRIBUNJAMBI.COM - Viral curhatan warga Kabupaten Merangin, Jambi yang kakaknya jadi korban pembunuhan 3 tahun lalu.

Hingga kini, kasus pembunuhan pedagang bakso di kawasan Pasar Atas Bangko itu tak juga terungkap.

Dilangsir dari unggahan akun Instagram @jambigemilang, terlihat seorang wnaita yang menyebut jika pelaku yang membunuh kakaknya pada 19 Juni 2022 belum terungkap.

Kata dia, pihak keluarga menanti keadilan yang tak kunjung datang.

"Kakak saya sudah pergi untuk selama-lamanya, tapi sampai sekarang pelakunya masih berkeliaran. Kami hanya ingin keadilannya, Pak," ucap wanita dalam video.

Bahkan wnaita itu menyebut jika polisi sebenarnya sudah mengetahui identitas pelaku, bahkan semua bukti sudah cukup untuk menindak.

Namun hingga saat ini belum juga ada tersangka pada kasus pembunuhan ini.

Dia juga menyebutkan adanya keterliatan aparat pada pembunuhan kakaknya.

Baca juga: Pedagang Bakso di Merangin Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Ini Kata Warga

Baca juga: Mobil Avanza Tiba-Tiba Terbakar di SPBU di Tebo Jambi, Baru Mau Masuk Antrian Malah Terbakar

"Pihak polisi Polres Merangin sudah tahu siapa pelakunya, tapi sampai sekarang belum ditangkap. Ada apa, Pak, dengan kasus ini?" ujarnya.

"Kami mohon dan sangat memohon kepada Polres Merangin, tolonglah tangkap pelakunya dan hukum seadil-adilnya. Kami hanya ingin keadilan, Pak," harapnya

Diketahui, kasus pembunuhan pedagang bakso itu terjadi pada Minggu, 19 Juni 2022 di Kelurahan Pasar Atas Bangko, Merangin.

Kejadian sadis ini menyebabkan pedagang bakso di Merangin tewas dengan tiga luka tusukan ditubuhnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu diketahui warga sekitar pukul 3:00 WIB di rumah korban.

Ketika itu para karyawan masih tertidur di dalam toko, sementara di luar toko disinyalir telah terjadi perkelahian yang berujung pembunuhan.

Informasi dari warga sekitar bahwa dari luar toko terdengar ada suara teriakan minta tolong. Ternyata suara tersebut datang dari korban yang merintih kesakitan dan bersimbah darah.