Berita Viral

TAK SADAR Mantan Rektor UGM Bongkar Ijazah Jokowi Diunggah, Kini Cabut Pernyataan, Minta Maaf

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002-2007, Profesor Sofian Effendi cabut pernyataan tentang ijazah Jookowi.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002-2007, Profesor Sofian Effendi membuat pengakuan mengejutkan tentang ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.  Dia mengaku tidak sadar jika pernyataannyaitu telah diunggah ke kanal YouTube milik ahli digital forensik, Rismon Sianipar, yakni Balige Academy. 

TRIBUNJAMBI.COM – Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002-2007, Profesor Sofian Effendi membuat pengakuan mengejutkan tentang ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi

Dia mengaku tidak sadar jika pernyataannyaitu telah diunggah ke kanal YouTube milik ahli digital forensik, Rismon Sianipar, yakni Balige Academy.

Pernyataan Sofian Effendi itu menyebut Jokowi tidak menyelesaikan pendidikan sarjana karena nilai yang buruk.

Hal itu telah memicu kegaduhan besar di masyarakat dan menjadi viral.

Pria berusia 80 tahun ini kini memilih untuk menarik semua pernyataannya mengenai sosok Jokowi hanya dalam selang satu hari setelah video tersebut beredar luas. 

Sofian membenarkan bahwa Rismon Sianipar dan sejumlah alumni UGM memang berkunjung ke rumahnya. 

Namun, ia hanya mengira bahwa percakapannya dengan Rismon Sianipar itu ditujukan untuk konsumsi internal, bukan untuk publik.

"Saya tidak sadar itu akan dipublikasikan. Saya tidak menyangka akan dipublikasikan seperti itu. Omongan saya tidak pantas untuk diomongkan (ke publik)," kata Sofian Effendi, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Tribun Jogja.

Baca juga: Rocky Gerung Tantang Jokowi Buktikan Tudingan di Kasus Ijazah-Pemakzulan Gibran: Seperti Roy Suryo

Baca juga: TERUNGKAP Sumber Dana dan Asal Usul Senjata Api KKB Papua

Baca juga: CINTA DITOLAK Berkali-kali, Kakek 60 Tahun Culik Tetangga yang Masih SMP, Ada 5 Pelaku

Sofian mengaku sangat keberatan dengan peredaran video tersebut dan berencana melayangkan surat keberatan langsung kepada Rismon Sianipar dan rekan-rekannya. 

Dia juga meminta agar video pembicaraan tentang ijazah Jokowi tersebut segera ditarik dari peredaran. 

Menurutnya, langkah ini penting untuk menjaga ketenangan UGM dan mempertahankan ketenteraman nasional.

Setelah videonya viral, Sofian mengaku menerima ancaman dari para pendukung Jokowi yang hendak melaporkannya kepada Bareskrim Polri. 

Mengingat usianya yang sudah 80 tahun, Sofian akhirnya memutuskan untuk meminta maaf. 

Ia tidak ingin berurusan dengan polisi, terlebih lagi kondisi ini mengganggu keluarganya.

"Para pendukung mantan presiden itu, mereka gerah sepertinya karena soal ijazah disebut. Mereka menyebut akan mengadukan saya pada Bareskrim," tutur Sofian Effendi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved