Berita Nasional

Pengacara Khawatir Misri Distigma dan Didiskriminasi

Misri mengalami tekanan mental seusai jadi tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi. Pengacara pun khawatir Misri distigma dan didiskriminasi.

|
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
istimewa
Misri Puspita Sari, wanita asal Jambi yang terseret kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, polisi asal NTB, sempat kesurupan saat pemeriksaan. Pengacara khawatir Misri jadi korban stigma dan diskriminasi. 

Kasus ini menjerat tiga tersangka.

Selain Misri, ada dua pecatan polisi yang juga terjerat kasus ini.

Keduanya adalah Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, yang sebelumnya bertugas di Propam Polda NTB.

Pada awalnya, Misri hadir sebagai tamu dalam sebuah pesta yang berlangsung di vila privat kawasan Gili Trawangan.

Namun kemudian, ia ikut ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota Propam Polda NTB.

Misri diketahui memiliki hubungan kenalan dengan Kompol I Made Yogi Purusa Utama, yang juga merupakan tersangka dalam kasus tersebut.

Ia diundang untuk ikut dalam acara di vila itu, dan seluruh biaya perjalanan serta penginapan ditanggung oleh Yogi.

Kuasa hukum Misri, Yan Mangandar Putra, memberikan penjelasan mengenai latar belakang kehadiran kliennya dalam acara yang berujung tragedi tersebut.

Yan menjelaskan bahwa Misri dan Yogi saling kenal sejak tahun 2024, meskipun hubungan mereka tidak dekat.

Yogi kenal dengan salah satu teman Misri yang berdomisili di Jakarta.

"Mereka kenal dari tahun 2024, tapi sepintas saja. Yogi dulu sempat kenal sama perempuan di Jakarta, temannya Misri," ujar Yan Mangandar Putra, pengacara Misri, kepada Kumparan, Selasa (8/7).

Pada suatu kesempatan, Yogi menghubungi Misri melalui Instagram, lalu komunikasi dilanjutkan lewat WhatsApp.

Kontak terakhir antara keduanya terjadi pada 15 April 2025, satu hari sebelum Brigadir Nurhadi ditemukan meninggal dunia.

"Tanggal 15 itu Yogi mengontak M, membujuk 'Ayo ke Lombok, temani saya liburan di sini di Gili Trawangan'," ujar Yan.

Misri menerima ajakan tersebut setelah disepakati bahwa seluruh biaya akan ditanggung Yogi, termasuk imbalan sebesar Rp10 juta untuk menemani pesta selama satu malam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved