Berita Internasional

GAZA Berduka, Cafe Pinggir Pantai Diserang Israel: Pesta Ulang Tahun Berakhir Maut Bagi 39 Jiwa

Dentuman bom dari Israel memecah hening malam di Gaza, Palestina pada Senin (30/6/2025).  Angkatan Laut Israel dilaporkan melancarkan serangan brutal.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Dentuman bom dari Israel memecah hening malam di Gaza, Palestina pada Senin (30/6/2025).  Sebuah kafe pinggir pantai yang tadinya riuh dengan tawa dan kebahagiaan, seketika berubah menjadi puing dan lautan duka.  Angkatan Laut Israel dilaporkan melancarkan serangan brutal ke kafe tersebut. 

TRIBUNJAMBI.COM - Dentuman bom dari Israel memecah hening malam di Gaza, Palestina pada Senin (30/6/2025). 

Sebuah kafe pinggir pantai yang tadinya riuh dengan tawa dan kebahagiaan, seketika berubah menjadi puing dan lautan duka. 

Angkatan Laut Israel dilaporkan melancarkan serangan brutal ke kafe tersebut.

Aksi itu menewaskan sedikitnya 39 orang tak bersalah.

Serangan itu menjadikannya serangan paling mematikan di Gaza sepanjang hari itu.

Tragedi ini bukan sekadar angka. 

Di balik reruntuhan, terkuak kisah pilu sebuah pesta ulang tahun seorang anak yang tengah dirayakan di kafe tersebut. 

Kebahagiaan yang baru saja mekar, luruh seketika oleh ledakan yang menyisakan kawah besar dan jenazah yang tercerai-berai. 

Baca juga: 22 Warga Palestina di Gaza Tewas Usai Ditembaki Pasukan Israel saat Cari Makanan Bantuan

Baca juga: TAMAT Karir Budi Prajogo Usai Titip Siswa di SPMB 2025 Viral, PKS Copot Posisi Waka DPRD Banten

Baca juga: Bayi yang Ditemukan di Panti Sosial Jambi Selatan Meninggal Dunia, 25 Hari Dirawat di 3 RS

"Kami menemukan jenazah yang tercabik-cabik," ungkap Yahya Sharif, seorang saksi mata yang masih terguncang, dikutip oleh Al Jazeera. 

"Tempat ini tidak terafiliasi dengan siapa pun, tidak ada politik, tidak ada asosiasi militer atau apa pun. Tempat itu dipenuhi orang-orang, termasuk anak yang merayakan pesta ulang tahun."

Insiden ini sekali lagi mengoyak hati nurani kemanusiaan. 

Kafe yang selama ini menjadi tempat warga mencari ketenangan dan melarikan diri dari trauma gempuran Israel, kini menjadi saksi bisu kebrutalan tanpa peringatan. 

Jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza, Hani Mahmoud, menegaskan bahwa Israel tidak mengeluarkan peringatan apa pun sebelum serangan

Salah satu korban jiwa bahkan adalah jurnalis Palestina, Ismail Abu Hatab, yang kala itu sedang mencari akses internet di kafe tersebut.

Gaza di Ambang Keputusasaan

Gelombang serangan Israel pada awal pekan ini telah merenggut setidaknya 95 nyawa di berbagai lokasi di Gaza

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved