Renungan Harian Kristen 30 Juni 2025 - Mahkota Indah dalam Jalan Kebenaran

Renungan Harian Kristen 30 Juni 2025 - Mahkota Indah dalam Jalan Kebenaran

Bacaan ayat: Amsal 16:31 (TB)  Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. 

Oleh Pdt Feri Nugroho

Beberapa orang mulai gelisah ketika mendapati rambut mulai memutih, atau beruban.  Mengapa? Karena akan disebut sudah tua oleh orang lain.

 Padahal rambut yang memutih tidak melulu tentang usia tua. Faktor genetik bisa menjadi penyebab; atau shampo yang tidak tepat, atau stress kehidupan; atau faktor makanan tertentu; bahkan konteks alam dimana yang bersangkutan tinggal juga bisa dipertimbangkan sebagai faktor penyebab rambut mulai memutih.

Mungkin bagi kita orang Indonesia, rambut putih identik dengan usia tua, sehingga ketika muncul di usia muda akan menjadi kondisi yang mencemaskan. 

Dan paling dominan ialah tekanan sosial: malu ketika dinilai sudah tua sementara usia masih dalam kategori muda. 

Menarik bahwa dalam Alkitab, rambut yang memutih disebut beberapa kali dalam konteks penghargaan.

Bahwa Tuhan  akan terus 'menggendong' sampai memutih rambutnya; bahwa orang percaya akan diberkati sampai melihat anak-anak dari anak-anaknya. Bukankah itu berbicara tentang usia lanjut?

Dalam hal ini, mengapa harus mempersoalkan rambut yang memutih jika pada akhirnya kita paham tentang berkat dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan? 

Penulis Amsal memberikan kata bijak demikian: "Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran."

Dalam konteksnya, tentu penulisnya berbicara tentang usia lanjut yang ditandai dengan rambut putih. 

Menjadi menarik bahwa penulis Amsal menyebutnya sebagai mahkota. Bukankah hanya seorang raja yang memakai sebuah mahkota? Ini memberikan pengertian penting agar memandang usia lanjut sebagai berkat dan anugerah dari Tuhan. 

Tidak semua orang akan mengalaminya.

 Jika seseorang mengalaminya, bukankah seharusnya ia mengucap syukur kepada Tuhan yang telah mengaruniakannya?

Memang tidak bisa dihindari bahwa usia lanjut identik dengan keterbatasan aktivitas fisik, kualitas kesehatan yang menurun, panca indera mulai tidak berfungsi dengan baik; dan semua itu ialah sebuah kewajaran, mengingat tubuh yang dari tanah ini pada saatnya harus kembali kepada tanah. 

Kesadaran dan pengetahuan akan fungsi organ tubuh yang menurun, sepantasnya membawa seseorang mulai membiasakan diri untuk beradaptasi dengan bersyukur kepada Tuhan. 

Rasa syukurlah yang akan memberikan kekuatan bagi seseorang untuk bertahan dan menikmati kehidupan. 

Dalam hal ini, mahkota yang dimaksud, bukanlah mahkota sembarangan. Mahkota tersebut didapat karena hidup dalam kebenaran Tuhan. Secara alamiah, memori pikiran orang tua akan lebih kuat dengan simpanan peristiwa lama yang pernah terjadi.

 Memori baru memang semakin sedikit tersimpan. Itu sebabnya, menjadi mudah lupa dengah peristiwa yang baru saja terjadi adalah alamiah. Penting untuk memunculkan kembali memori lama untuk dimaknai secara baru. Umat Tuhan terus diminta mengingat peristiwa pembebasan dari Mesir.

 Itu menjadi peristiwa penting yang menjadi jaminan bahwa Allah akan terus hadir dan berkarya. Bahkan kepada generasi yang tidak mengalaminyapun, Allah meminta mereka terus mengingat, agar mereka terus percaya kepada Tuhan.

Dari pemaknaan baru ini mereka akan terus menemukan kebenaran bahwa Allah terus menuntun perjalanan kehidupan mereka. 

Mereka bisa hidup benar karena terus ingat kepada Allah yang benar. 

Apakah kita sedang gelisah karena rambut memutih? Katakan, "Stop!", ganti kegelisahan dengan rasa syukur.

Rambut putih adalah mahkota yang indah, dan hanya seorang raja yang memakainya. Bersyukurlah. Amin.

      Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang