Berita Internasional
10 Warga Gaza Tewas Ditembak saat Antre Bantuan, UNWRA: Titik Distribusi sebagai Perangkap Maut
Sebanyak 10 warga Palestina di Gaza dilaporkan tewas ditembak saat menunggu bantuan kemanusiaan di dekat persimpangan Netzarim.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 10 warga Palestina di Gaza dilaporkan tewas ditembak saat menunggu bantuan kemanusiaan di dekat persimpangan Netzarim.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa (25/6/2025) itu juga menyebabkan sejumlah warga lainnya terluka.
Insiden mematikan ini kembali terjadi di sekitar titik distribusi yang dijalankan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga bantuan yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Menurut laporan Rumah Sakit al-Awda dan Al-Aqsa Martyrs, para korban berasal dari kalangan warga sipil yang mengantre bantuan makanan.
Jumlah korban diperkirakan bertambah, mengingat banyaknya warga luka-luka yang masih dirawat dalam kondisi kritis.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNWRA) Philippe Lazzarini kembali mengecam keberadaan lokasi-lokasi distribusi bantuan tersebut.
Dalam pernyataannya, ia menyebut sistem distribusi GHF sebagai “perangkap maut” karena sering kali memicu penembakan terhadap warga sipil yang kelaparan dan tak bersenjata.
Menurut laporan Al Jazeera, sejak titik distribusi GHF dibuka akhir bulan lalu, berbagai insiden berdarah terus terjadi.
Baca juga: GAZA Berdarah Lagi, Israel Bantai 31 Anak-anak dan Wanita Dalam Sehari Usai Berhenti Perang di Iran
Baca juga: KKB Tuduh Operasi Militer di Puncak Sebabkan Rumah Warga Terbakar, Ratusan Mengungsi
Baca juga: 700 Orang Diduga Jaringan Mata-mata Israel Ditangkap Iran, 3 Agen Mossad Dieksekusi di Penjara Urmia
Ratusan warga Palestina dilaporkan tewas ditembak atau terluka hanya karena mencoba mendapatkan bantuan makanan.
Hingga Selasa siang waktu setempat, sumber-sumber rumah sakit di Gaza melaporkan, total 31 warga Palestina telah tewas dalam 24 jam terakhir akibat berbagai insiden, termasuk serangan udara, tembakan langsung, dan kekerasan saat distribusi bantuan.
Seorang warga lagi dikabarkan terbunuh di Rafah saat mencoba memperoleh bantuan makanan. Lima lainnya terluka dalam insiden yang sama.
Situasi di Jalur Gaza terus memburuk. Lebih dari dua juta warga kini berada di ambang kelaparan dan anak-anak mengalami malanutrisi.
Meski Israel mengeklaim telah membuka jalur bantuan, lembaga-lembaga kemanusiaan menilai pasokan yang masuk masih jauh dari cukup dan sangat berisiko karena tidak netral.
Organisasi-organisasi internasional seperti Oxfam dan PBB sebelumnya telah mengecam pengalihan sistem distribusi dari PBB ke lembaga-lembaga seperti GHF yang dinilai rentan terhadap intervensi militer dan politik.
Penembakan dan Penggusuran di Tepi Barat
Sementara aksi kekerasan oleh pasukan Israel juga terjadi di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel sejak 1967.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.