Berita Viral
GAZA Berdarah Lagi, Israel Bantai 31 Anak-anak dan Wanita Dalam Sehari Usai Berhenti Perang di Iran
Rumah sakit di daerah Gaza terkepung itu kental dengan bau amis dan darah para korban dimana-mana usai dibantai Israel.
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Kekejaman Israel ke warga Gaza kembali berlanjut usai berhenti perang dengan Iran.
Sedikitnya ada 31 warga gaza tewas akibat kekejaman zionis sejak subuh hari ini, Rabu (25/6/2025).
Penjahat perang Benjamin Netanyahu dan tentara kriminal sengaja membunuh kebanyakan wanita dan anak-anak.
Rumah sakit di daerah terkepung itu kental dengan bau amis dan darah para korban dimana-mana.
Sumber dari rumah sakit di jalur Gaza melaporkan ada 89 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel sejak fajar pada hari Selasa, termasuk 56 orang yang sedang menunggu bantuan di daerah Netzarim di Jalur Gaza tengah dan Rafah.
Tak hanya jadi kroban pembantaian, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric menyebut jika jalur kehidupan yang disediakan oleh organisasi internasional itu untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza akan terhenti kecuali Israel mengizinkan bahan bakar masuk ke Jalur Gaza.
Baca juga: SADIS Istri Siri Racuni Suami hingga Jasad Dibiarkan Busuk 40 Hari di Rumah, Kades: Kondisinya Rusak
Baca juga: 700 Orang Diduga Jaringan Mata-mata Israel Ditangkap Iran, 3 Agen Mossad Dieksekusi di Penjara Urmia
Baca juga: ISRAEL akan Terus Serang Iran, PM Netanyahu: Jika Mulai Lagi Program Nuklir
Dujarric memperingatkan bahwa anak-anak bisa mati kehausan di Gaza jika bahan bakar tidak diizinkan masuk.
Sementara itu, tentara pendudukan Israel menderita banyak korban dalam penyergapan kompleks oleh pejuang perlawanan Palestina di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.
Di Tepi Barat yang diduduki, seorang anak Palestina dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel di sebelah timur Ramallah, sementara tentara Israel terus menghancurkan rumah-rumah di kamp-kamp pengungsi.
Kontras dan Menyedihkan, Gencatan Senjata Iran-Israel Terus Bergaung, Gaza Tenggelam dalam Darah
Berita tentang gencatan senjata antara Iran dan Israel telah menyebar dengan cepat.
Namun berbanding kontras dengan apa yang terjadi di Gaza, rumah sakit penuh sesak dengan korban pembantaian.
Keheningan terasa jauh lebih berat daripada sebelumnya. Bukan karena suasananya damai, tetapi karena tidak ada yang berubah, dan bom-bom tidak berhenti berjatuhan, dan pembunuhan terus berlanjut. Gaza tenggelam dalam amis darah anak-anak, perempuan orang tua tak berdosa.
"Ini adalah bangsal gawat darurat rumah sakit al-Shifa, dan kami sudah melihat ruang yang penuh sesak di sini dan yang terluka terus berdatangan menyusul gelombang serangan udara Israel terbaru," ujar jurnalis Al Ajazeera dalam laporannya.
Dia sebutkan tempat ini sudah kewalahan dan sekarang berada di ambang kehancuran.

Tanpa Ampun, Menteri Purbaya Pecat 26 Pegawai Kemenkeu |
![]() |
---|
Harga Emas di Jambi Tembus 14 Juta, Warga Pilih Nabung di Bank |
![]() |
---|
Hotman Paris Tegaskan Nadiem Makarim Tak Rugikan Negara dalam Kasus Laptop Chromebook |
![]() |
---|
Kejamnya Heryanto Jebak Dua Teman Bawa Kardus Berisi Mayat Dina |
![]() |
---|
Bulan Madu Berujung Pilu di Solok, Wanita Meninggal dan Pria tak Sadarkan Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.