Anggota DPRD Jambi Rebutan Anak

Melahirkan Anak Kedua, Winda Jadi Tersangka Pengeroyokan yang Dilaporkan Suaminya yang DPRD Jambi

Sebulan setelah melahirkan, Winda ditetapkan jadi tersangka pengeroyokan yang dilaporkan suaminya yang anggota DPRD Provinsi Jambi.

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Sebulan setelah melahirkan, Winda ditetapkan jadi tersangka pengeroyokan yang dilaporkan suaminya yang anggota DPRD Provinsi Jambi. 

“Anaknya sekarang takut kalau rumah ramai. Dia trauma karena kejadian sebelumnya,” ungkapnya.

Awal Mula Kasus

Insiden perebutan anak hingga terjadi KDRT pada rumah tangga anggota DPRD Provinsi Jambi itu terjadi pada Januari 2025.

Anggota DPRD Provinsi Jambi bernama Rendra Ramadhan Usman itu sempat mendatangi rumah orang tua Winda untuk mengambil anaknya.

Diungkapkan istri Rendra, Winda jika sekitar Pukul 15.00 WIB, Kamis (9/1/2025) sebelumnya ada seorang perempuan datang unutk belanja jilbab ke toko ibunya.

Baca juga: Kapolri Bocorkan Kriteria Pengganti Komjen Ahmad Dofiri dari Jabatan Wakapolri, 28 Berpangkat Komjen

Baca juga: 30 Tahun Berkarya, Cik Syahril Dapat Penghargaan dalam Konser Budaya Batang Hari Jambi

Tak lama pintu dibuka, ada 4 pria yang mondar-mandir menunggu di depan toko.

Usai ditanya oleh orang tua Winda, pria itu mengaku mau mengantarkan oleh-oleh untuk anaknya Winda.

Tak berselang lama, akhirnya Rendra langsung masuk ke rumah hingga ke kamar Winda pakai sepatu bersama seorang rekannya.

"Itu saya kenal temannya Bang Salam. Jadi saya kaget, pas masih pengang telepon, dia langsung gendong anaknya dan dibawa ke luar. Terus saya langsung nyusulin, kirain masih dibawa ke ruang tamu mau duduk, ternyata ada mobil putih Inova Reborn, sudah dibuka," ujarnya.

Menurut Winda, Rendra datang bersama rekannya pria berbadan besar sekitar 7 sampai 8 orang menggunakan dua mobil.

Ketika Winda melihat mobil dalam keadaan terbuka, dirinya punya perasaan bahwa anaknya akan dibawa sama Rendra.

Winda kemudian pegang kaki anaknya, dan rekan Rendra sibuk menghalangi anaknya.

"Anaknya pas lagi di gendongan, bilang enggak mau, enggak mau. Anaknya udah trauma juga, habis itu main tarik-tarikan gitu, terus saya teriak jadi dibantu sama warga," katanya.

Winda pun membantah bahwa dirinya bersama orang tuanya melalukan penganiayaan terhadap Rendra seperti yang tertuang dalam keterangan Rendra dalam laporan polisi di Polresta Jambi.

"Itu tidak benar, kalau sebenarnya yang saya ceritakan tadi. Dia datang bukannya baik-baik, rame-rame bawa orang yang tidak dikenal," tutur Winda

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved