Berita Jambi

Lebih 4 Ribu Anggota Tergabung dalam Grup Facebook Komunitas Pasangan Sejenis di Jambi

Grup yang mengatasnamakan komunitas pasangan sesama jenis di Kota Jambi itu tercatat memiliki lebih dari 4.000 anggota.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Mareza Sutan AJ
TANGKAPAN LAYAR
GRUP FACEBOOK - Sebuah grup Facebook bernama "Gay Jambi" menghebohkan jagat maya. Grup yang mengatasnamakan komunitas pasangan sesama jenis di Kota Jambi itu tercatat memiliki lebih dari 4.000 pengikut. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Sebuah grup Facebook bernama ‘Gay Jambi’ menghebohkan jagat maya.

Grup yang mengatasnamakan komunitas pasangan sesama jenis di Kota Jambi itu tercatat memiliki lebih dari 4.000 anggota.

Pantauan Tribun, grup tersebut dipenuhi unggahan yang berisi ajakan pertemuan antarsesama jenis di sejumlah wilayah Provinsi Jambi.

Tak hanya itu, isi percakapan dalam grup juga mengandung konten tidak senonoh yang dilakukan oleh para anggotanya.

Beberapa akun bahkan terang-terangan membagikan tautan undangan untuk bergabung ke grup WhatsApp dengan konten serupa.

Grup ini juga cukup aktif. Setiap unggahan yang berkaitan dengan aktivitas LGBT selalu mendapatkan komentar dari banyak anggota grup.

Menanggapi hal ini, pihak kepolisian memastikan akan melakukan penyelidikan.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Manang Soebeti, mengatakan, pihaknya sudah bergerak menindaklanjuti informasi tersebut.

“Lagi dalam tahap penyelidikan. Krimum akan berkolaborasi dengan Krimsus (Kriminal Khusus) untuk mengungkap grup ini,” kata Manang saat dikonfirmasi, Selasa (24/6).

Hal senada disampaikan Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Jambi, AKBP Taufik Nurmandia.

Ia menyebut, untuk penanganan kasus yang berkaitan dengan perilaku menyimpang atau dugaan pelanggaran hukum, akan ditangani oleh Subdit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum.

“Kalau untuk penanganan LGBT ada di Krimum, khususnya Subdit PPA. Tapi untuk menelusuri aktivitas grup, kami bisa berkolaborasi dengan tim siber,” jelas Taufik.

Hingga kini, polisi masih mendalami sejauh mana aktivitas yang dilakukan di dalam grup tersebut, termasuk kemungkinan adanya unsur pelanggaran hukum atau eksploitasi. (fan)

Pemerintah Tidak Boleh Pasif

Akademisi Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Afriansyah mencatat beberapa poin dalam menyikapi riuh yang mengarah pada keresehan sosial ini.

“Saya ingin menegaskan beberapa poin penting sebagai bentuk keprihatinan sekaligus tanggung jawab semua pihak,” ujar Dosen Psikologi UIN STS Jambi ini, Selasa (24/6).

Afriansyah tidak menampik keberadaan individu dengan orientasi LGBT di Provinsi Jambi memang semakin terlihat dan terbuka. 
Kondisi ini, kata dia, memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat yang mayoritas memegang teguh ajaran Islam dan adat Melayu yang konservatif.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa secara hukum memang belum ada pasal khusus dalam KUHP Indonesia yang secara eksplisit mengkriminalisasi orientasi LGBT.

Begitu juga di tingkat daerah, belum ada Perda yang secara spesifik mengatur atau melarang orientasi tersebut.

Namun, menurut Afriansyah, tindakan asusila di luar pernikahan, termasuk hubungan sesama jenis, bisa dijerat melalui pasal-pasal tentang kesusilaan atau ketertiban umum, tergantung pada konteks dan dampaknya terhadap masyarakat.

“Pemerintah tidak boleh pasif. Harus ada kebijakan tegas, tidak hanya represif lewat hukum, tapi juga edukatif dan preventif,” katanya.

Ia menekankan pentingnya pendekatan moral dan budaya lokal dalam menanggulangi fenomena LGBT di daerah.

“Edukasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat harus diperkuat. Tokoh agama dan tokoh adat juga perlu dilibatkan aktif,” ujarnya.

Afriansyah juga mengajak semua pihak untuk melihat persoalan ini secara komprehensif.

Pendekatan kemanusiaan tetap penting, tapi tidak boleh mengabaikan nilai-nilai moral dan norma lokal yang selama ini menjadi pilar masyarakat Jambi.

“Pemerintah, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan seluruh elemen harus bersinergi. Ini demi menjaga tatanan sosial dan moral generasi penerus,” tutupnya.

(Tribunjambi.com/Rifani Halim)

 

Baca juga: Murka Mempelai Pria saat Tahu Calon Istri Mengaku Gadis ternyata Janda Tiga Kali

Baca juga: Grup Facebook Sesama Jenis Hebohkan Warganet, Dosen UIN STS Sebut Ini Harus Disikapi Tegas dan Bijak

Baca juga: Grup Facebok di Jambi Diduga Berisi Hubungan Sesama Jenis Bikin Heboh, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved