Anggota DPRD Jambi Rebutan Anak

Ingat Rebutan Anak Berujung KDRT Anggota DPRD Provinsi Jambi? Update-nya Rendra Dipanggil Penyidik

Angota DPRD Provinsi Jambi bernama Rendra Ramadhan Usman itu dipanggil penyidik Polda Jambi terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Angota DPRD Provinsi Jambi bernama Rendra Ramadhan Usman itu dipanggil penyidik Polda Jambi terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ingat kasus rebutan anggota DPRD Provinsi Jambi dengan istrinya pada Januari 2025 lalu?

Kabar terbarunya, angota DPRD Provinsi Jambi bernama Rendra Ramadhan Usman itu dipanggil penyidik Polda Jambi terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Dugaan KDRT ini dilaporkan sang istri Winda pada Januari 2025.

Usai diperiksa sebagai saksi pada Senin (23/6/2025) Rendra menyebut dia merupakan korban pengeroyokan pada insiden yang terjadi Januari lalu.

"Saya ditonjok, baju saya koyak, bahkan saya opname dua hari di RSUD Raden Mattaher karena sesak nafas," katanya usai diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jambi.

Kasus KDRT itu sendiri pernah dimediasi, namun tak membuahkan hasil.

Kata Rendra, awal mula persoalan hingga terjadi dugaan kekerasan itu bermula dari upaya dirinya ingin bertemu anaknya.

"Empat atau lima kali mediasi, tapi proses hukum tetap berjalan," kata dia.

Baca juga: Selain KDRT, Anggota DPRD Jambi juga Dilaporkan Kasus Pengeroyokan dan Perampasan Anak oleh Istrinya

Baca juga: Beda Isi 2 Laporan Versi Sang Istri vs Anggota DPRD Provinsi Jambi MRRU, Kronologi Rebutan Anak

Insiden perebutan anak hingga terjadi KDRT pada rumah tangga anggota DPRD Provinsi Jambi itu terjadi pada Januari 2025.

Anggota DPRD Provinsi Jambi bernama Rendra Ramadhan Usman itu sempat mendatangi rumah orang tua Winda untuk mengambil anaknya.

Diungkapkan istri Rendra, Winda jika sekitar Pukul 15.00 WIB, Kamis (9/1/2025) sebelumnya ada seorang perempuan datang unutk belanja jilbab ke toko ibunya.

Tak lama pintu dibuka, ada 4 pria yang mondar-mandir menunggu di depan toko.

Usai ditanya oleh orang tua Winda, pria itu mengaku mau mengantarkan oleh-oleh untuk anaknya Winda.

Tak berselang lama, akhirnya Rendra langsung masuk ke rumah hingga ke kamar Winda pakai sepatu bersama seorang rekannya.

"Itu saya kenal temannya Bang Salam. Jadi saya kaget, pas masih pengang telepon, dia langsung gendong anaknya dan dibawa ke luar. Terus saya langsung nyusulin, kirain masih dibawa ke ruang tamu mau duduk, ternyata ada mobil putih Inova Reborn, sudah dibuka," ujarnya.

Menurut Winda, Rendra datang bersama rekannya pria berbadan besar sekitar 7 sampai 8 orang menggunakan dua mobil.

Ketika Winda melihat mobil dalam keadaan terbuka, dirinya punya perasaan bahwa anaknya akan dibawa sama Rendra.

5 berita Populer Jambi - Gadis Muaro Jambi Hilang, Residivis Baru 4 Hari Bebas Ditangkap Polisi Lagi

Baca juga: Visum Jadi Kunci, Polisi Belum Bisa Tuntaskan Kasus Pencabulan di Ponpes Tanjabbar Jambi

Winda kemudian pegang kaki anaknya, dan rekan Rendra sibuk menghalangi anaknya.

"Anaknya pas lagi di gendongan, bilang enggak mau, enggak mau. Anaknya udah trauma juga, habis itu main tarik-tarikan gitu, terus saya teriak jadi dibantu sama warga," katanya.

Winda pun membantah bahwa dirinya bersama orang tuanya melalukan penganiayaan terhadap Rendra seperti yang tertuang dalam keterangan Rendra dalam laporan polisi di Polresta Jambi.

"Itu tidak benar, kalau sebenarnya yang saya ceritakan tadi. Dia datang bukannya baik-baik, rame-rame bawa orang yang tidak dikenal," tutur Winda. 

Winda juga membantah bahwa dirinya menolak memberikan waktu anaknya untuk bertemu dengan Rendra.

Akibat saling tarik-menarik memperebutkan anak, Winda mengaku tangannya mengalami gigitan dan lebam bahkan kakinya terinjak.

"Tangan saya ini digigit sama dia, sebagai perempuan ngelawan laki-laki kegitu gimana melawannya ya kan. Jadi dia gigit, saya gigit lagi juga. Dia juga sempat dorong saat saya gendong anak, sempat ketekan perutnya dan habis kejadian itu sempat kontraksi jadi kita sempat ke IGD visum, terus anaknya juga memar-memar karena kan ditarik sama orangnya dia," paparnya.

Winda juga mengaku ibu dan bapaknya juga mengalami lebam akibat tarik-menarik saat terjadi cekcok.

Buntut kejadian itu, Winda mengaku anaknya mengalami trauma ketika bertemu orang. Ia menambahkan persoalan itu merupakan ketiga kalinya anaknya menyaksikan cekcok dan ribut-ribut dalam keluarga.

Pihak keluarga Winda pun melaporkan persoalan itu ke Polda Jambi dengan dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan dugaan pengeroyokan.

"Kalau pihak kita juga sudah melapor, karena ya kita takut kejadian lagi, kalau kejadian lagi kasihan sama anaknya," kata dia.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Visum Jadi Kunci, Polisi Belum Bisa Tuntaskan Kasus Pencabulan di Ponpes Tanjabbar Jambi

Baca juga: 5 berita Populer Jambi - Gadis Muaro Jambi Hilang, Residivis Baru 4 Hari Bebas Ditangkap Polisi Lagi

Baca juga: Dulu Teman Baik, Kini AS Menjelma Jadi Musuh Iran

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved