Berita Internasional

9.000 Warga Israel Terpaksa Mengungsi Usai Iran Luncurkan Rudal Kheibar untuk Pertama Kalinya

Sebanyak 9.000 warga Israel terpaksa mengungsi usai Iran meluncurkan rudal Kheibar Shekan atau Khorramshahr-4 untuk pertama kalinya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi
Sebanyak 9.000 warga Israel terpaksa mengungsi usai Iran meluncurkan rudal Kheibar Shekan atau Khorramshahr-4 untuk pertama kalinya. 

9.000 Terpaksa Mengungsi Usai Iran Luncurkan Rudal Kheibar untuk Pertama Kalinya

TRIBUNJAMBI.COM -  Sebanyak 9.000 warga Israel terpaksa mengungsi usai Iran meluncurkan rudal Kheibar Shekan atau Khorramshahr-4 untuk pertama kalinya.

Rudal yang berjumlah 40 unit itu dikerahkan pada Minggu (22/6/2025).

Peluncuran itu disebut merupakan yang pertama dengan kekuatan multi-hulu ledak selama gelombang ke-20 operasi True Promise III.

Target utama termasuk Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, pusat penelitian biologi rezim tersebut, dan lokasi komando dan kendali alternatif.

Melansir Times of Israel, federasi Otoritas Lokal di Israel melaporkan bahwa sekitar 9.000 orang telah mengungsi.

Warga mengungsi dari rumah mereka sejak operasi Israel terhadap Iran dimulai. 

Ribuan orang ditampung di hotel, sementara yang lain pindah bersama teman dan keluarga. 

Iran telah menembakkan rentetan rudal ke Israel dengan banyak yang berdampak di daerah pemukiman warga sipil.

Baca juga: 40 RUDAL Mematikan Iran Meluncur ke Israel: Serangan Balasan dan Peringatan Piagam PBB

Baca juga: BAHAYA! 50.000 Pasukan AS dalam Jangkauan Rudal Iran, Tentara Donald Trump Siap-siap

Baca juga: SUARA HATI dari Bumi Cendrawasih, Tokoh Agama Desak KKB Papua Stop Kekerasan: Melawan Ajaran Allah

Serangan itu menyebabkan kerusakan skala besar.

Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Iran menyatakan telah meluncurkan 40 rudal ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan Amerika ke situs nuklir Iran

Sebagian rudal yang diluncurkan adalah rudal terbesar Iran, Khorramshahr-4.

Iran menyatakan, rudal Khorramshahr-4 dapat membawa beberapa hulu ledak sekaligus.

Iran mengklaim, rudal presisi tinggi ini punya daya rusak yang dahsyat dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer dan bisa membawa hulu ledak seberat 1.500 kilogram.

Juru bicara Garda Revolusi Islam Iran, Kolonel Iman Tajik, menyebut rudal Khorramshahr-4 ini juga baru digunakan pertama kali di perang kali ini.

"Dalam operasi ini, untuk pertama kalinya, generasi baru rudal balistik multi-hulu ledak Kheibar Shekan (Khorramshahr-4) dari pasukan IRGC digunakan,"

"IRGC menggunakan taktik baru dan mengejutkan mencapai presisi, daya rusak, dan efektivitas yang lebih besar,"

Sementara itu Menteri Luar Negeri Iran, Abas 

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghci mengutuk serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas
utama nuklir negara itu. 

Baca juga: SENANGNYA Netanyahu Usai Donald Trump Ikut Serang Iran: akan Mengubah Sejarah

Baca juga: Kronologi dan Modus 2 Warga Jambi Jual Emas Palsu di Sikka NTT Hingga Untung Belasan Juta

Menluu Iran bilang negaranya akan mempertahankan kedaulatannya. 

Abbas Araghci bilang peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang kekal. 

Sesuai dengan piagam PBB dan ketentuan-ketentuannya yang memungkinkan respons yang sah untuk membela diri. 

Iran memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan dan rakyatnya. 

Abas pun meminta Dewan Keamanan PBB mengadakan sesi darurat untuk mengutuk serangan itu.

"Iran mengutuk serangan brutal AS ke fasilitas nuklir damai Iran. Serangan AS ini merupakan pelanggaran piagam PBB dan hukum internasional,"

"Pemerintah AS harus bertanggungjawab atas konsekuensi agresi ini,"

Sesuai dengan piagam PBB dan ketentuan-ketentuannya Iran memiliki hak untuk membela diri, Iran akan gunakan semua pilihan untuk mempertahankan keamanan, kepentingan nasional, dan rakyat,"

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghci pernah mengingatkan akan sangat berbahaya bagi semua pihak jika Amerika Serikat bergabung dalam agresi Israel

Kementerian Luar Negeri Iran juga mengklaim Amerika Serikat berada di tengah-tengah proses diplomatik yang mengkhianati diplomasi. 

"Seperti yang diketahui semua orang, kami berada di tengah-tengah negosiasi dengan Amerika Serikat dan kami seharusnya bertemu untuk putaran keenam pada tanggal 15 Juni.  Lalu Israel tiba-tiba memutuskan untuk menyerang kami pada tanggal 13,"

"Hanya dua hari sebelum negosiasi. Jelaslah bahwa mereka menentang diplomasi. Jelaslah bahwa mereka tidak menginginkan penyelesaian damai atas masalah ini," ujarnya.

Baca juga: BUAT MALU! 2 Warga Jambi Ditangkap di Sikka NTT: Jual Emas Palsu ke Desa, Untung Belasan Juta

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengonfirmasi serangan terhadap tiga situs nuklir Iran di Ford Natans dan Isfahan. 

Presiden Trump mengatakan serangan mendatang terhadap Iran akan jauh lebih besar jika tidak ada kesepakatan damai. 

Trump juga berterima kasih kepada Perdana Menteri Israel Benyamin Tanyahu karena sudah bekerja sama sebagai tim.

"Malam ini saya melaporkan kepada dunia bawha serangan itu keberhasilan militer yang spektakuler. Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah hancur total," klaim Donald Trump.

"Iran, pengganggu Timur Tengah, harus berdamai sekarang. Jika tidak, serangan di masa mendatang akan jauh lebih besar dan lebih mudah,"

"​​Saya ingin mengucapkan terima kasih dan selamat kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Kami bekerja sebagai tim seperti yang pernah kami lakukan sebelumnya," tegasnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Tanyahu merespon selangkah Amerika Serikat yang ikut menyerang Iran sebagai keputusan berani. 

Netanyahu menyinggung Trump menunjukkan kekuatan yang dinilainya bisa mengubah sejarah. 

"Selamat, Presiden Trump. Keputusan berani anda mentargetkan fasilitas nuklir Iran dengan kekuatas AS yang luar biasa dan benar akan mengubah sejarah," ujarnya.

Benjamin Netanyahu mengatakan Amerika Serikat telah melakukan apa yang negara lain di muka bumi ini lakukan.

Israel mengumumkan telah menutup udara mereka baik penerbangan dalam dan luar negeri setelah serangan AS.

Gedung Putin dan Pentagon tak segera memberikan pernyataan terkait operasi tersebut. Pemimpin militer AS dijadwalkan memberikan pengarahan pada pukul 8 malam.

Pejabat AS yang meminta anonimitas, mengatakan serangan AS menggunakan bom penghancur bunker ke fasilitas pengayaan nuklir Fordo yang tersembunyi di bawah tanah pegunungan.

Senjata tersebut didesain untuk melakukan penetrasi ke bawah tanah sebelum meledak.

Sebagai tambahan, kapal selam AS sebelumnya sudah meluncurkan 30 rudal Tomahawk.

Serangan itu merupakan keputusan berbahaya, mengingat Iran berjanji akan membalas jika AS bergabung dengan serangan Israel.

Keputusan itu juga berbahaya untuk Trump secara pribadi, mengingat ia memenangkan posisi Presiden AS, dengan janji menjauhkan Amerika Serikat dari konflik asing yang mahal, dan mencemooh nilai intervensionisme AS.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sinopsis The First Night With The Duke Episode 2, Malam Pertama yang Mengubah Segalanya

Baca juga: 27 Juni Libur Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Adakah Cuti Bersama?

Baca juga: Kronologi dan Modus 2 Warga Jambi Jual Emas Palsu di Sikka NTT Hingga Untung Belasan Juta

Baca juga: Viral Pengantin Wanita di Sumsel Minta Cerai usai Ijab Kabul, Terungkap Alasannya Karena Nikah Siri

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved