Berita Internasional
SIAP-SIAP! Serangan AS di Iran Picu Perang Dunia III, Pengamat Ungkap Ancaman 'Gunboat Diplomacy'
Konflik antara Iran dan Israel kian memanas. Terbaru, Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Sejak seminggu terakhir, Iran disinyalir telah melakukan diplomasi intensif dengan negara-negara yang menampung pangkalan militer AS, seperti Qatar, Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Irak, Yordania, dan Suriah.
Tengku Reza memperkirakan ada sekitar 50.000 hingga 60.000 pasukan AS tersebar di wilayah tersebut.
"Saat ini para perwira, para anggota pasukan Amerika Serikat di sekitar Qatar itu sudah mulai bingung," ujar Tengku Reza.
Pasalnya, pangkalan Angkatan Udara terbesar AS di Timur Tengah, Al-Udeid Airbase di Qatar, hanya berjarak 275 km dari Teheran, menjadikannya target empuk rudal Khalij Fars dan Zolfaghar Iran.
Selain itu, Naval Support Activity Bahrain, pangkalan angkatan laut AS dengan 1.500 personel, hanya berjarak 1.200 km, dan berpotensi diserang rudal Shahab-3 dan Rezvan.
Pangkalan-pangkalan di Kuwait (1.400 km), Uni Emirat Arab (Al-Dhafra Airbase dekat Abu Dhabi, 1.700 km), serta titik-titik militer AS di perbatasan Irak juga masuk daftar sasaran Iran dengan berbagai jenis rudal mereka.
Baca juga: SISWI SMP Hilang 19 Hari Buat Heboh, Rupanya di Kamar Hotel Lagi Open BO: Ada 4 Pria
Iran, kata Tengku Reza, akan berhati-hati untuk tidak menyasar warga sipil atau fasilitas energi, melainkan fokus pada basis militer AS.
Peringatan untuk Dunia dan Indonesia
"Constitutional Process" AS dan Boomerang Perang
Ketegangan global saat ini sangat tinggi.
Tengku Reza memperingatkan bahwa jika Dewan Keamanan PBB tidak segera bertindak untuk mendamaikan Iran dan Israel, dunia bisa terjebak dalam Perang Dunia Ketiga.
Langkah AS ini dinilai telah menyalakan sumbu Perang Dunia III.
Rusia dan Tiongkok pun dikabarkan mulai waspada, terutama jika serangan AS menargetkan pemimpin karismatik Iran.
Lalu, apa dampaknya bagi Indonesia? Tengku Reza menyarankan agar semua pihak di Indonesia "eling dan waspada."
Ia menyoroti klausul dalam berbagai dokumen strategis AS yang menyatakan bahwa jika AS diserang atau dalam bahaya, semua negara yang bersekutu dengannya diharapkan melakukan upaya kolektif, sesuai dengan "constitutional process."
"Apakah negara itu menyetujui perang bersama Amerika atau apakah dokumennya sudah masuk ke dalam parlemen tapi belum diproses. Pokoknya ada konstitusional proses," jelasnya.
AS memiliki ratusan perjanjian pertahanan, baik yang terbuka maupun tidak, yang bisa digunakan untuk melibatkan sekutunya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.