Berita Internasional

SIAP-SIAP! Serangan AS di Iran Picu Perang Dunia III, Pengamat Ungkap Ancaman 'Gunboat Diplomacy'

Konflik antara Iran dan Israel kian memanas. Terbaru, Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Jambi
Konflik antara Iran dan Israel kian memanas. Terbaru, Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran pada Sabtu malam.  

TRIBUNJAMBI.COM - Konflik antara Iran dan Israel kian memanas. Terbaru, Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran pada Sabtu malam. Hal itu dinilai picu Perang Dunia III.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim aksi ini bertujuan menghentikan konflik antara Iran dan Israel

Namun, di balik narasi perdamaian tersebut, para pengamat memperingatkan langkah agresif ini justru berpotensi memantik api perang yang lebih besar.

Bahkan menyeret dunia ke ambang Perang Dunia III.

Tengku Reza Syah, pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, mengungkapkan serangan ini adalah ciri khas "preemptive strike" ala Amerika Serikat dan Israel

"Ini tipe Amerika Serikat, sama dengan Israel menyerang lebih dahulu preemptive strike walaupun data-data dari International Atomic Energy Agency itu tidak sepenuhnya mengatakan begitu," jelas Tengku Reza dilansir Tribunjambi.com dari KompasTv pada Minggu (22/6/2025).

Menurut data dari International Atomic Energy Agency (IAEA) yang dipimpin Rafael Grossi, Iran belum memiliki kemampuan nuklir militer sepenuhnya. 

Radiasi dari ledakan di instalasi seperti Fordow, Natanz, dan Isfahan diperkirakan terbatas. 

Ini mengindikasikan bahwa serangan AS mungkin mengulangi sejarah "serang dulu urusannya kemudian" atau "gunboat diplomacy" yang pernah diterapkan di Irak, Afghanistan, dan Suriah, dengan alasan yang kemudian diragukan kebenarannya.

Mengulang Sejarah: Dari Irak hingga Potensi Bom Waktu Global

Tengku Reza mengingatkan, praktik serupa pernah dilakukan Israel pada 1981 terhadap instalasi Osirak di Irak, yang kemudian tidak terbukti memiliki tujuan militer. 

Kini, dunia sedang cemas. Lonjakan berita terkait serangan ini di Google – dari 12 juta menjadi 14 juta dalam hitungan jam.

Menunjukkan betapa seriusnya isu ini di mata global.

Baca juga: PESAWAT Tempur AS Bantai Iran, Donald Trump: Serang 3 Situs Nuklir 

Baca juga: PANIK Kubu Jokowi Usai Beathor Bilang Ijazah Dicetak di Pasar Pramuka, Rocky Gerung: Makin Terbaca

Baca juga: MURKA Mahasiswa di Konflik TNI-Polri dan KKB Papua Libatkan Sipil, Minta Prabowo Tarik Aparat

"14 juta berita ini akan mencengangkan dunia, membikin Amerika Serikat akan sangat takut dan akan membuat dunia berpikir-pikir siapa selanjutnya akan menjadi korban dari Amerika Serikat ini," kata Tengku Reza.

Pakar tersebut juga mengutip Euronews yang melaporkan bahwa Tentara Teheran telah menyatakan "perang dimulai sekarang" setelah deklarasi Trump. 

Ini berarti Iran kemungkinan besar akan melancarkan serangan balasan, dengan target utama basis-basis militer AS di Timur Tengah.

Timur Tengah di Ujung Tanduk: Pangkalan Militer AS dalam Bahaya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved