Berita Internasional

4 Warga Palestina Tewas Usai Diserang Israel di Camp Pengungsian saat Iran Lakukan Serangan 

Empat warga Palestina tewas dan beberapa orang terluka akibat serangan udara Israel pada hari Kamis kemarin.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV
SERANG GAZA: Warga Gaza Palestina evakuasi korban serangan Israel. Empat warga Palestina tewas dan beberapa orang terluka akibat serangan udara Israel pada hari Kamis kemarin. Serangan tersebut menargetkan kamp pengungsian di dekat Rumah Sakit Al Quds yang dikelola Bulan Sabit Merah Palestina di Tel Al-Hawa, Gaza. 

Peringatan itu disampaikan Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi dalam rapat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (20/6/2025) di New York.

“Jika terjadi serangan langsung ke pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, akan ada pelepasan radioaktif dalam jumlah sangat tinggi ke lingkungan,” ujar Grossi dikutip Tribunjambi.com dari The National pada Sabtu (21/6/2025).

Dia menegaskan, fasilitas di Bushehr adalah satu-satunya reaktor nuklir komersial yang aktif di Iran.

Reaktor tersebut menyimpan ribuan kilogram material nuklir. 

Menurut Grossi, negara-negara di kawasan Timur Tengah telah menghubunginya dalam beberapa jam terakhir untuk menyampaikan kekhawatiran serius atas potensi bencana akibat serangan Israel ke wilayah tersebut.

Pernyataan IAEA tersebut disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca juga: NGAMUK Menteri Pertahanan Israel Usai Rudal Iran Hantam Rumah Sakit, Ancam Habisi Nyawa Khamenei

Baca juga: AMARAH Pentolan KKB Papua Memuncak Tahu Istri Selingkuh, 3 Warga Sipil Tewas Ditembak,Bakar 11 Rumah

Terutama setelah Iran menyebut serangan militer Israel sebagai bentuk "pengkhianatan diplomasi."

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam pidatonya di Dewan HAM PBB menyebut serangan Israel berlangsung di saat Iran dan Amerika Serikat sebenarnya tengah menuju kesepakatan damai terkait program nuklir Iran.

“Kami seharusnya bertemu dengan Amerika pada 15 Juni lalu untuk menyusun kesepakatan damai atas isu-isu seputar program nuklir kami,” kata Araghchi. 

“Namun yang terjadi justru penghianatan terhadap diplomasi, dan pukulan telak terhadap hukum internasional serta sistem PBB," tegasnya.

Lebih lanjut, Araghchi menilai serangan terhadap instalasi nuklir—termasuk yang terjadi di Bushehr, Arak, dan Isfahan—dapat dikategorikan sebagai “kejahatan perang berat.”

“Serangan terhadap instalasi nuklir adalah kejahatan perang berat, apalagi dengan adanya risiko kebocoran radiasi yang bisa menimbulkan bencana lingkungan dan kesehatan,” tegasnya.

Iran pun mendesak negara-negara Eropa seperti Prancis, Inggris, dan Jerman, serta perwakilan Uni Eropa untuk bersikap tegas dalam menjunjung keadilan, hukum internasional, serta nilai-nilai kemanusiaan.

Serangan terhadap reaktor aktif seperti Bushehr dinilai berpotensi menciptakan bencana nuklir regional yang bisa berdampak jauh melampaui perbatasan Iran

Para ahli memperingatkan kebocoran radiasi dalam skala besar bisa menimbulkan krisis kemanusiaan lintas negara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved