Berita Viral

BONYOK Ibu Muda Disiksa Suami Wajahnya Berubah Drastis hingga Dikurung, Sang Kakak Ngamuk

Malang nasib seorang ibu muda di Garut disiksa suami sendiri. Wajah korban sampai bonyok hingga berubah drastis usai disiksa suami.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
BONYOK Ibu Muda Disiksa Suami Wajahnya Berubah Drastis hingga Dikurung, Sang Kakak Ngamuk 

TRIBUNJAMBI.COM - Malang nasib seorang ibu muda di Garut disiksa suami sendiri.

Wajah korban sampai bonyok hingga berubah drastis usai disiksa suami.

Bahkan sang suami juga melarang istri berkomunikasi dengan keluarganya.

Mengetahui hal itu, kakak korban pun langsung emosi.

Kejadian ini viral di sosial media diketahui sosok ibu muda berinisial DA (37).

Sejumlah video bukti kekerasan dialaminya dibagikan di sosial media, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya.

Baca juga: HANCUR Hati Nenek Samidah, Anak dan 4 Cucunya Tewas Dibantai, Padahal Pelaku Sering Dikasih Makan

Baca juga: RUPANYA KKB Papua Sudah Beri Peringatan Sebelum Serang Bandara di Puncak, Singgung DPO dan Militer

Baca juga: NGOTOT Peltu Lubis Bilang Rutin Setor Uang Rp1 Juta ke Kapolsek Tiap Buka Sabung Ayam: Kok Razia?

Tampak luka akibat kekerasan itu terdapat di bagian muka, tangan, lengan, pinggan dan bahu korban.

Dugaan kekerasan itu pertama kali diunggah oleh pemilik akun Tiktok @Rivayulianti96 yang menyebut dirinya sebagai keluarga DA.

"Adik saya dikurung di rumahnya, tidak boleh berkomunikasi dengan keluarga selama satu tahun, ternyata di-KDRT," tulisnya dalam Bahasa Sunda.

Korban diketahui merupakan warga Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Unggahan tersebut kemudian mendapat banyak respon dari warganet lalu viral di berbagai lini masa media sosial di Garut.

Menanggapi peristiwa itu, Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan pihaknya telah menerima laporan atas kejadian tersebut.

"Benar ada kejadian itu, kami sudah menerima laporan dari korban, laporannya kemarin," ujarnya kepada awak media, Selasa (17/6/2025).

Ia menuturkan, penyidik saat ini tengah melakukan kelengkapan laporan atas peristiwa naas yang dialami oleh korban.

Pihaknya menyebut kasus itu akan ditangani dengan profesional.

"Mohon waktu kami sedang melakukan penyelidikan atas kasus ini, kami pastikan profesional dalam menangani kasus ini," ungkapnya.

Hancur Hati Nenek Samidah, Anak dan 4 Cucunya Tewas Dibantai, Padahal Pelaku Sering Dikasih Makan

Berita lainnya, tangis nenek Samidah pecah melihat anak dan 4 cucunya tewas dibantai.

Rupanya pelaku pembantaian anak dan cucu nenek Samidah tak lain masih ada ikatan saudara.

Ya, pelaku adalah cucunya sendiri.

Hati nenek Samidah begitu hancur saat mengingat kebaikannya kepada pelaku.

Selama ini Samidah kerap memberikan pelaku makan dan menyediakan tempat untuk pelaku beristirahat.

Samidah sampai pilu mengingat kesadisan pelaku.

Pada saat itu dia sepulang dari kebun mengambil daun pisang terkejut melihat cucunya Laura dan Fajri tergeletak bersimbah darah di rumahnya. 

Kemudian, dia juga mendengar informasi anak kandungnya Nayyan Basri dan anak Nayyan Basri yakni Dayat juga dihabisi tersangka.

HANCUR Hati Nenek Samidah, Anak dan 4 Cucunya Tewas Dibantai, Padahal Pelaku Sering Dikasih Makan
HANCUR Hati Nenek Samidah, Anak dan 4 Cucunya Tewas Dibantai, Padahal Pelaku Sering Dikasih Makan (ist)

Ibu pelaku adalah kakak Nayyan Basri. 

"Saya cukup sedih melihat empat orang cucu dan satu anak kandung saya jadi korban brutal pembunuhan yang dilakukan cucunya sendiri. Seorang tetangga jadi sasaran tersangka. Namun, masih selamat dan dirawat di RSUD Sahuddin Kutacane," ujarnya sambil menangis.

Menurutnya, selama ini P setiap turun dari gunung makan dan mengisi daya ponsel dan baterai senter di rumahnya.

Menurut Samidah, tak pernah ada masalah keluarga mereka dengan cucunya.

"Terkejut sekali melihat tersangka tega menghabisi nyawa anak dan 4 cucunya. Tak sanggup saya menceritakan pak," katanya dengan nada sedih.

Identitas Korban

Kasus pembunuhan berantai terjadi di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Aceh pada Senin (16/6/2025) lalu.

Seorang pria berinisial P (25) membacok enam orang dan langsung melarikan diri.

Sebanyak lima orang tewas di lokasi kejadian dan satu korban masih dirawat di RSUD Sahuddin Kutacane bernama Matiah (51).

Identitas lima korban tewas yakni Nayan (50), Elvi (16), Laura (13), Fajri (2) dan Dayat (26).

P (25) kini diburu polisi karena membunuh lima orang di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Provinsi Aceh pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 13.20 WIB. 

Dalam melancarkan aksinya, P menggunakan senjata tajam.

Ia tercatat sebagai warga pegunungan Kompas, Desa Alur Baning, Kecamatan Babul Rahmah.

Kasi Humas Polres Aceh Tenggara AKP Jomson Silalahi, menyampaikan aksi pembunuhan tersebut bermula saat P mendatangi rumah Lura (13) dan Fazri (2), keduanya warga Desa Uning Sigugur. 

Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menyerang kedua korban dengan senjata tajam hingga menyebabkan keduanya meninggal dunia di tempat.

Kemudian sekitar pukul 13.30 WIB, pelaku melanjutkan aksinya ke rumah korban lainnya yaitu ke rumah Evi (16).

Korban dibacok pada bagian kepala dan leher hingga tewas. 

Pelaku kemudian membacok Mattiah (51), warga Desa Rambung Tubung, di bagian kepala.

Serta menyerang Nayan (50) dan Dayat (26) di rumah mereka di Desa Uning Sigugur. 

Akibatnya, Nayan meninggal dunia dan Dayat mengalami luka berat dan sempat di rawat di RSUD Sahuddin Kutacane. Namun, akhirnya meninggal dunia.

Pelaku dan Korban Punya Hubungan Kekeluargaan

AKP Jomson menjelaskan bahwa berdasarkan hasil sementara, antara pelaku dan para korban terdapat hubungan kekeluargaan.

Pelaku merupakan paman dari beberapa korban atau adik kandung dari ibu korban. Polisi masih mendalami motif pelaku.

Sebelum kejadian, pelaku diketahui baru pulang berbelanja kebutuhan rumah tangga dari Pajak Senin Desa Tenembak Alas, Kecamatan Tanoh Alas.

Pelaku tinggal bersama orang tuanya di kawasan Pegunungan Kompas, Desa Alur Baning.

Sembunyi di Pedalaman

Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Yulhendri, menduga pelaku masih berada di pedalaman Babul Rahmah.

"Diprediksi tersangka yang membawa senjata tajam (sejam) berupa parang masih bersembunyi dari kejaran aparat kepolisian," tuturnya, Selasa (17/6/2025).

Ia berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan lantaran pelaku masih membawa sejata tajam.

“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat. Saat ini tim sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku."

"Kami akan bekerja maksimal agar pelaku segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” lanjutnya.

Warga yang menemukan pelaku diharapkan melapor dan tidak main hakim sendiri.

"Kasus ini masih dalam penanganan intensif, dan perkembangan selanjutnya akan disampaikan secara berkala," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved