Berita Politik

Jhon Sitorus Nilai Kader PSI Berlebihan Anggap Jokowi Miliki Kriteria Nabi

Penggiat media sosial menanggapi penilaian kader Partai Solidaritas Indonesia yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi kriteria nabi.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Penggiat media sosial menanggapi penilaian kader Partai Solidaritas Indonesia yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi memiliki kriteria Nabi. 

Pernyataan Dedy tersebut mengundang perhatian luas warganet.

Dedy bahkan dianggap berlebihan dalam memberikan pujian kepada Jokowi.

Baca juga: ROCKY GERUNG Bongkar Motif Asli Jokowi Pilih PSI: Bukan Pensiun, Kandang untuk Dinasti Politik?

Ia lalu membuat penjelasan terkait pernyataannya tersebut.

Menurut Dedy, tidak semua penyebutan "nabi" berarti secara literal menerima wahyu dari Tuhan seperti yang dipahami dalam Islam atau Kristen.

Apalagi, persepsi bahwa seorang nabi harus menerima wahyu secara langsung dari Tuhan.

"Orang yang menerima wahyu dari Tuhan untuk disampaikan kepada umat manusia."

"Namun, dalam perbincangan filsafat, sastra, dan tafsir sosial, kata nabi juga sering digunakan secara kiasan atau simbolik," jelas Dedy.

Dedy menegaskan pernyataannya tersebut tidak salah dan tidak harus disalahkan.

"Tidak perlu banyak orang untuk mengawali pemikiran."

"Banyak ide besar dalam sejarah justru berangkat dari satu orang yang melihat sesuatu yang orang lain belum lihat," ujar Dedy.

Ia lantas memberikan beberapa contoh tokoh besar di dunia.

"'Dulu orang menganggap Nelson Mandela pengacau, sebelum akhirnya disebut pembawa cahaya rekonsiliasi dan Mahatma Gandhi dulu dianggap aneh dengan strategi ahimsa, sebelum dunia menyebutnya nabi tanpa senjata."

Baca juga: 2 Harimau di Jambi Mati, Koleksi Taman rimba dan Harimau Liar yang Kena Jerat Babi

"Sifat kenabian tidak harus selalu disematkan oleh massa. Kadang, satu orang yang mampu menjaga integritas, sabar dalam difitnah, tidak membalas kebencian dengan kebencian, dan tetap memimpin dengan ketenangan, jauh lebih mencerminkan karakter kenabian daripada mereka yang sibuk mengaku-ngaku 'paling religius'," jelas Dedy.

Ia menegaskan peryataannya itu hanyalah penilaian pribadi.

"Jadi, kalaupun hanya satu orang yang mengatakan Jokowi punya sifat kenabian, itu sah sebagai penilaian pribadi yang berbasis pada nilai-nilai etis, bukan klaim wahyu literal," tandas Dedy.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: KKB Papua Anggota Egianus Kogoya Serang Aparat saat Patroli, Tembakan Balasan Lumpuhkan 1 TPNPB-OPM

Baca juga: Fasilitas Taman Putri Pinang Masak Jambi Banyak Hilang dan Rusak Padahal Ada Penjaganya

Baca juga: JOKOWI Disebut Miliki Kriteria Nabi, Kader PSI: Beliau Menikmati Menjadi Manusia Biasa

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved