Polemik Tambang Nikel Raja Ampat
Sosok Hanif Faisol, Menteri Lingkungan Hidup Alumni UB Kader PAN Ungkap Temuan Tim soal Raja Ampat
Sosok Hanif Faisol Nurofiq menjadi perhatian usai mengungkap hasil temuan tim yang meninjau langsung polemik tambang nikel di Raja Ampat
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Hanif Faisol Nurofiq menjadi perhatian usai mengungkap hasil temuan tim yang meninjau langsung polemik tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya yang kini jadi sorotan.
Dia mengungkapkan itu sebagai Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
Temuan tersebut kata Hanif, setelah tim meninjau empat lokasi yang terkait dengan aktivitas tambang.
Lantas, sepertai apa profil dan Sosok Hanif Faisol Nurofiq?
Berikut profilnya:
Hanif Faisol Nurofiq merupakan kelahiran Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada 21 Maret 1971 lalu.
Dia adalah seorang birokrat Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup merangkap Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Indonesia dalam Kabinet Merah Putih oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Pendidikan
Hanif itu menyelesaikan Pendidikan di SDN Kadipaten 2 Bojonegoro, SMPN 1 Bojonegoro dan SMAN 1 Bojonegoro.
Baca juga: TEMUAN Kementerian Lingkungan Hidup di Tambang Nikel Raja Ampat: Singgung Izin Khusus, Sedimentasi
Baca juga: MENDIKDASMEN Soroti Kebijakan Jam Masuk Sekolah Dedi Mulyadi, Minta Semua Ngikut Aturan Kementerian
Baca juga: PENGALAMAN Sri Mulyani, Menkeu Pertama Injakkan Kaki di Nduga, Jadi Target Serangan KKB Papua
Dia kemudian menempuh pendidikan S1 dan S2 nya di Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) Kalimantan Selatan.
Lalu, dia berhasil menyandang gelar Doktor di Universitas Brawijaya Malang.
Kiprah
Pada tahun 1993, Hanif diangkat menjadi Staf Data di Kalimantan Selatan.
Dua tahun kemudian, ia diangkat sebagai Kepala Resort Pemangkuan Hutan di Pulau Laut Utara, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Baru.
Pada tahun 1997, ia menjadi Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Sungai Kupang di Kalimantan Selatan.
Tiga tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi kepala BKPH di Batulicin pada tahun 1999, salah satu pusat peredaran kayu terbesar di Kalimantan Selatan pada masa itu.
Setelah itu, Hanif menjadi Kepala Urusan Peredaran Hasil Hutan di Cabang Dinas Kehutanan Sungai Kupang pada tahun 2000.
Ia pindah Kabupaten Kota Baru ke Tanah Bumbu sebagai Kepala Seksi Pemasaran hasil hutan di Cabang Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2007.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.