Tur Candi Muaro Jambi

Tur Candi Muaro Jambi Seri VI, Kearifan Lokal dari Kuliner dan Seni Tradisional

Persembahan Gastronomi berupa kuliner khas Jambi, lengkap dengan pertunjukan kesenian tradisional, menutup tur Candi Muaro Jambi.

|
Penulis: Yoso Muliawan | Editor: Yoso Muliawan
Tribunjambi.com/Yoso Muliawan
Gastronomi - Persembahan Gastronomi menjadi penutup rangkaian Tur Promosi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, Senin (19/5/2025). Peserta tur mencoba berbagai varian kuliner lokal. Kesenian tradisional Senandung Jolo membuka acara santap siang tersebut. 

Senandung Jolo adalah kesenian tradisional dari Desa Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi.

Semacam pantun yang dinyanyikan secara bergiliran, diiringi tetabuhan gambang, gendang, rebana, dan gong.

Senandung Jolo awalnya hanya untuk hiburan atau curahan hati ketika menunggu sawah atau di sela-sela menangkap ikan di sungai.

Kini, ia digunakan untuk mengisi atau membuka acara-acara formal seperti penyambutan tamu, pernikahan, acara adat dan hari-hari besar.

Senandung Jolo telah ditetapkan sebagai warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014.

Baca juga: Tur Candi Muaro Jambi Seri II, Koto Mahligai: Pohon Sialang dan Akar Menembus Candi

Jamuan Negeri Rawa

Selepas Senandung Jolo, perempuan pembawa acara berpakaian Melayu memulai persembahan Gastronomi.

Ia warga lokal yang tergabung dalam Komunitas Pasar Dusun Karet (Paduka), komunitas pemberdayaan masyarakat di bidang seni dan budaya.

Di meja makan berbentuk bundar, tergeletak brosur di dekat piring masing-masing peserta tur.

Jamuan Negeri Rawa Muarajambi, begitu judulnya. Ya, selain sungai dan anak-anaknya, Muaro Jambi adalah daerah rawa-rawa.

Pembawa acara membuka Gastronomi dengan “welcome drink” air sepah selasih. Minuman penyambutan berbahan daun pohon sepang dan biji selasih.

Sepah Selasih
Sepah Selasih - Minuman sepah selasih mengawali makan siang di Kafetaria Museum KCBN Muarajambi.

Berwarna merah dengan sedikit es batu, minuman ini melepas dahaga setelah setengah hari bergumul dengan candi-candi.

Setelah minuman pembuka, menu inti datang. Ketupak Tolak Bala, Ikan Ruwan Bakar, Aruk-aruk Timun dan Sambal Cuko No. 

Ketupak Tolak Bala adalah ketupat dengan tambahan serundeng. Sementara Ikan Ruwan Bakar merupakan ikan gabus.

Ketupat “penolak bala” bersama Ikan Ruwan Bakar disantap dengan dicocol Sambal Cuko No dan Aruk-aruk Timun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved